Sabtu, 12 Januari 2013

BAB V MANAJEMEN DAN ORGANISASI




Manajemen dan Organisasi
1.      Manajemen
·         Pengertian dan Peranan Manajemen
Manajemen didefinisikan sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Uang merupakan unsur yang tidak dapat diabaikan karena merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi (siap pakai). Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri. Pasar hanyalah tempat di mana organisasi memasarkan produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Maka, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produk menjadi faktor yang amat menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.
·         Latar Belakang Sejarah Manajemen
Ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Pembangunan Piramida di Mesir ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.
·         Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi Manajemen
Henry Fayol menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah dirankum dan dipadatkan menjadi tiga, sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Kemudian manajer mengevaluasi rencana-rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing)
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Proses Manajemen
Pengertian dari proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat sewaktu mereka merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi. Sehingga dalam melakukan tindak manajemen (managing) akan dilalui tahapan dan proses tersebut.
·         Ciri-ciri Manajer Profesional
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Ciri dari seorang manajer professional adalah peran antar pribadi, yaitu:
1. Melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung
2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
·         Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Keterampilan dasar yang diperlukan seorang manajer adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
4. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
5. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas.
2.      Organisasi
·         Definisi Organisasi
Organisasi merupakan suatu proses dari kegiatan yang tersusun atas interaksi orang-orang di dalamnya untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi diringkas dalam tiga elemen utama adalah sebagai berikut:
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan
3. Struktur organisasi itu sendiri
·         Pentingnya Mengenal Organisasi
Secara langsung ataupun tidak langsung kita sering menjumpai organisasi-organisasi, bahkan turut ambil bagian dalam penyelenggaraan organisasi tersebut. Sebagai contoh kita selalu berkaitan dan diakrabkan dengan organisasi-organisasi, mulai dari tim olah raga (organisasi sosial), kelompok keagaamaan, kelompok belajar (komunitas), dan sebagainya.
Perusahaan kecil, dalam fungsi pengorganisasian sederhana, contohnya adalah toko kelontong. Interaksi yang terjadi dalam organisasi tersebut adalah manajer pemilik toko mempekerjakan beberapa orang; melayani pembeli, membersihkan, mengatur barang, serta menjaga toko.
·         Bentuk-bentuk Organisasi
Organisasi memiliki beberapa bentuk adalah sebagai berikut:
1. Organisasi Lini
Garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikalantara atasan dan bawahan. Organisasi ini memiliki ciri:
a. Jumlah karyawannya yang sedikit.
b. Manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana.
c. Sarana dan alatnya terbatas.
d. Relasi atasan dan bawahan bersifat langsung.
e. Pada bentuk lini perusahaan perseorangan, pemilik perusahaannya adalah top manager.
2. Organisasi Fungsional
Wewenang dari pimpinan tertinggi dapat dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Organisasi ini memiliki ciri:
a. Organisasi relatif kecil.
b. Terdapat kelompok kerja staf ahli.
c. Terdapat spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
d. Ada kejelasan target yang hendak dicapai.
e. Terdapat pengawasan ketat.
3. Organisasi Garis dan Staff
Pelimpahan wewenang secara vertikal dari pimpinan ke kepala bagiandibawahnya serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu ataupejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat kearsipan, keuangan, ataupun personel. Organisasi ini memiliki ciri:
a. Relasi atasan dan bawahan tidak seluruhnya langsung.
b. Jumlah karyawan yang relatif banyak.
c. Organisasinya cukup besar.
d. Ada 2 kelompok kerja organisasi sehingga ditekankan. Adanya spesialisasi, yaitu Personel Lini dan Personel Staff.
4. Organisasi Fungsional dan Garis
Wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu dan sebagian lagi dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap, selanjutnya diserahkan kepada kepala bagian. Organisasi ini memiliki ciri:
a. Tidak nampak pembedaan tugas pokok dan bantuan.
b. Terdapat spesialisasi praktis pada pejabat fungsional.
c. Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.
5. Organisasi Matrik (Organisasi Manajemen Proyek)
Merupakan organisasi yang penggunaan struktur organisasinya menunjukkan para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian. Dari kegiatan perusahaan dikumpulkan kembali untuk mengerjakan proyek yang harus diselesaikan.
6. Organisasi Komite
Dalam organisasi ini, tugas kepemimpinan dan tugas lainnya dilaksanakan secara kolektif oleh kelompok pejabat, yang merupakan komite/dewan dengan plurasticmanagement. Organisasi ini terdiri dari Executive Committe (Pimpinan Komite yang anggotanya mempunyai wewenang lini) dan Staff Committe (yang anggotanya hanya mempunyai wewenang staf).
·         Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Ketrampilan yang dibutuhkan dalam manajemen dibagi atas kategori hubungan, seperti:
1. Hubungan antar Pribadi terdiri dari:
a.         Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis yang diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial.
b.         Pemimpin (Leader)
Pemimpin bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait
c.         Penghubung (Liaison)
Penghubung sebaiknya dapat memelihara suatu jaringan kontak luar yang berkembang sendiri yang secara langsung atau tidak langsung dapat memberikan dukungan dan informasi.
2. Hubungan dengan Informasi terdiri dari:
a. Pemantau (Monitor)
Pemantau berkewajiban sebagai pusat saraf informasi baik internal dan eksternal yang berkaitan dengan organisasi.
b. Penyebar (Dissiminator)
Penyebar berkewajiban untuk meneruskan informasi yang diterima dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota-anggota lain dalam organisasi.
c. Jurubicara (Spokesperson)
Jurubicara berkewajiban untuk meneruskan informasi kepada orang luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan dan hasil yang dicapai oleh organisasi.
3. Hubungan dengan Pengambilan Keputusan terdiri dari:
a. Wirausaha (Entrepreneur)
Sikap kewirausahaan diperlukan dalam encari kesempatan (celah) dalam organisasi dan lingkungannya serta memprakarsai “proyek- proyek perbaikan” untuk menimbulkan perubahan sehingga dapat meningkatkan organisasi.
b. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung jawab atas tindakan, yang korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan/ atau berada dalam keadaan genting (urgent).
c. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi yang ada dan dipergunakan, sehingga tidak terjadi manipulasi sumber daya yang tidak bertanggung jawab..
d. Perunding (Negotiator)
Dalam mengatur (managing) juga penting untuk mewakili organisasi pada perundingan-perundingan utama yang dapat meliputi kerjasama.
·                     Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Sebab keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi dapat ditinjau dari beberapa faktor, yaitu:
a. Faktor intern: faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi pemimpin dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi, dan sebagainya.
b. Faktor ekstern: faktor yang berasal dari luar yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.

Sumber: http//www.google.com/manajemen-dan-organisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar