Kamis, 18 April 2013

Tugas 2 - Dasar Pemasaran


BOUTIQUE
Boutique di Jl. Kelapa Gading No.22 dimiliki oleh seorang wanita yang usianya masih cukup muda, boutique tersebut bertemakan wanita sesuai dengan namanya “Princess Boutique”. Wanita tersebut memiliki ide untuk mendirikan sebuah boutique karena memang pribadinya gemar sekali berbelanja.
Dari contoh salah satu pengenalan pasar diatas, kita bisa melihat apa saja yang harus diperhatikan oleh produsen dalam proses pembelian konsumen:
1.     Siapa yang memiliki ide untuk berbelanja di boutique tersebut?
Jawab: Utamanya para wanita (remaja sampai ibu-ibu), Pria (pacar, suami).
2.     Siapa yang membutuhkan barang-barang diboutique tersebut?
Jawab: Wanita (remaja sampai ibu-ibu).
3.     Siapa yang memutuskan pembelian barang diboutique tersebut?
Jawab: Tentunya wanita-wanita tersebut (remaja sampai ibu-ibu).
4.     Siapa yang memiliki uang untuk membeli barang diboutique tersebut?
Jawab: Orang tua, suami, uang hasil kerja sendiri.
5.     Siapa yang melakukan pembelian di boutique tersebut?
Jawab: Macam-macam (wanita-wanita tersebut, orang tuanya, pacar, teman, bahkan bisa diantar oleh kurir).
6.     Siapa yang menggunakan barang-barangnya?
Jawab: Remaja sampai ibu-ibu.
Manakah yang paling harus diperhatikan?
Jawab: Para wanita (Remaja sampai Ibu-ibu)

Nama : Syifa Sepriani
NPM : 27212271
Kelas : 1EB24

Kamis, 04 April 2013

Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan (Tulisan 4-Minggu 5&6)


Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan

1.     Struktur Produksi
Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema.

a.   Berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, antara lain :
1)  Sektor Primer
Sektor primer melibatkan aktiviti yang menggunakan sumber alam sebagai asas aktivitinya. Misalnya aktiviti pertanian menggunakan sumber tanah yang subur, aktiviti perikanan menangkap sumber kehidupan akuatik di laut ataupun sungai, aktiviti pembalakan mengeksploitasi sumber hutan dan aktiviti perlombongan yang mengeluarkan sumber mineral dari perut bumi.
2)  Sektor Sekunder
Sektor sekunder tidak terlibat secara langsung dengan sumber alam tetapi menggunakan bahan-bahan dari sektor primer sebagai bahan mentah. Sektor ini terdiri daripada sektor perindustrian dan penjanaan tenaga elektrik. Hasil produk sektor ini boleh terdiri daripada barangan siap dan barangan separuh siap.
Sektor perindustrian dibagikan kepada dua jenis, yaitu:
a)     Industri yang berasaskan sumber
ialah industri yang memproses hasil keluaran sektor primer untuk dijadikan barangan siap dan separuh siap seperti industri pemprosesan makanan, memproses petroleum, dan pembinaan.
b)    Yang tidak berasaskan sumber
ialah industri yang menggunakan barangan separuh siap dari industri berasaskan sumber sebagai bahan mentahnya. Industri ini terdiri daripada industri otomotif, tekstil dan pakaian, kelengkapan pengangkutan dan aktiviti-aktiviti perkilangan yang lain.
3)  sektor tersier
Sektor tertier tidak menghasilkan barangan tetapi menyediakan perkhidmatan kepada pengguna. Sektor ini semakin berkembang maju kerana ia menyediakan perkhidmatan sokongan kepada sektor primer dan sekunder. Kemajuan sektor primer dan sekunder juga bergantung kepada sektor tertier. Misalnya, sektor pertanian memerlukan perkhidmatan pengangkutan untuk membawa hasil ke kilang dan kilang memerlukan perkhidmatan kewangan, insurans dan pemasaran untuk menjalankan aktivitinya.
b.   faktor-faktor terjadinya perubahan dalam struktur produksi antara lain:
1)    sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang-barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri.
2)    perubahan teknologi yang terus-menerus.
3)    semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.
c.    Arti GDB sebagai indikator kemakmuran ekonomi dengan segala kekuatan dan kelemahannya dalam perkembangan perekonomian Indonesia selama ini.
Gross Domestic Product (GDP) adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu Negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (Negara) secara geografis.
GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu Negara selama jangka waktu tertentu. Biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan unruk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah Negara.
Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak menncantumkan transaksi ekonomi pada level bawah. Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indicator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP.

GDP dirilis per kuarter dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis :
1)    advanced – rilis pertama
2)    preliminary – revisi pertama, dan
3)    final-revisi kedua dan terakhir.
Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi dengan memasukkan factor inflasi didalamnya.
Manfaat GDB :
1)    dapat mengetahui dengan segera apakah perejonomian mengalami pertumbuhan atau tidak.
2)    menghitung perubahan harga.

Keterbatasan GDB :
1)    perhitungan GDB dan analisis kemakmuran.
2)    perhitungan dan masalah kesejahteraan.
3)    GDB perkapita dan masalah produksi.

2.     Pendapatan Nasional
a.   Pengertian pendapatan nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
b.   Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional:
1)   Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
2)   Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
3)   Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
4)   Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
5)   Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
c.   Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
1)     Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
2)     Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
3)     Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
3.     Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan
Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan kedua masalah tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan, dan tidak jarang dapat menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kondisi sosial dan politik.
Masalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan tidak hanya dihadapi oleh negara sedang berkembang, namun negara maju sekalipun tidak terlepas dari permasalahan ini. Perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan angka kemiskinan yang terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah penduduk suatu negara. Semakin besar angka kemiskinan, semakin tinggi pula tingkat kesulitan mengatasinya. Negara maju menunjukkan tingkat kesenjangan pendapatan dan angka kemiskinan yang relative kecil dibanding negara sedang berkembang, dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit mengingat GDP dan GNP mereka relative tinggi. Walaupun demikian, masalah ini bukan hanya menjadi masalah internal suatu negara, namun telah menjadi permasalahan bagi dunia internasional.

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Adapun secara umum penyebab kemiskinan diantaranya:
1)     Kemalasan.
2)     Kebodohan dan pemborosan
3)     Bencana alam.
4)     Kejahatan, misalnya dirampok
5)     Genetik dan dikehendaki Tuhan, baik genetika orang tua, tempat lahir, kondisi orang tua yang miskin

Definisi kemiskinan menurut beberapa ahli
a)     Menurut Sallatang (1986) kemiskinan adalah ketidakcukupan penerimaan pendapatan dan pemilikan kekayaan materi, tanpa mengabaikan standar atau ukuran-ukuran fisiologi, psikologi dan sosial.

b)    Menurut Esmara (1986) mengartikan kemiskinan ekonomi sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk mempertahankan kehidupan yang layak. Fenomena kemiskinan umumnya dikaitkan dengan kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak.

c)     Menurut Basri (1995) bahwa kemiskinan pada dasarnya mengacu pada keadaan serba kekurangan dalam pemenuhan sejumlah kebutuhan, seperti sandang, pangan, papan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan lain sebagainya.

d)    Menurut Badan Pusat Statistik (2000), kemiskinan didefinisikan sebagai pola konsumsi yang setara dengan beras 320 kg/kapita/tahun di pedesaan dan 480 kg/kapita/tahun di daerah perkotaan.

e)     Poli (1993) menggambarkan kemiskinan sebagai keadaan ketidakterjaminan pendapatan, kurangnya kualitas kebutuhan dasar, rendahnya kualitas perumahan dan aset-aset produktif, ketidakmampuan memelihara kesehatan yang baik, ketergantungan dan ketiadaan bantuan, adanya perilaku antisosial (anti-social behavior), kurangnya dukungan jaringan untuk mendapatkan kehidupan yang baik, kurangnya infrastruktur dan keterpencilan, serta ketidakmampuan dan keterpisahan.

f)      Bappenas dalam dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan juga mendefinisikan masalah kemiskinan bukan hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga masalah kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi miskin

g)    SPECKER (1993) mengatakan bahwa kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu:

1)     kekurangan fasilitas fisik bagi kehidupan yang normal
2)     gangguan dan tingginya risiko kesehatan,
3)     risiko keamanan dan kerawanan kehidupan sosial ekonomi dan lingkungannya,
4)     ekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa hidup layak, dan
5)     kekurangan dalam kehidupan sosial yang dapat ditunjukkan oleh ketersisihan sosial,

SUMBER:

Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan (Tulisan 4-Minggu 5&6)


Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan

1.     Struktur Produksi
Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema.

a.   Berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, antara lain :
1)  Sektor Primer
Sektor primer melibatkan aktiviti yang menggunakan sumber alam sebagai asas aktivitinya. Misalnya aktiviti pertanian menggunakan sumber tanah yang subur, aktiviti perikanan menangkap sumber kehidupan akuatik di laut ataupun sungai, aktiviti pembalakan mengeksploitasi sumber hutan dan aktiviti perlombongan yang mengeluarkan sumber mineral dari perut bumi.
2)  Sektor Sekunder
Sektor sekunder tidak terlibat secara langsung dengan sumber alam tetapi menggunakan bahan-bahan dari sektor primer sebagai bahan mentah. Sektor ini terdiri daripada sektor perindustrian dan penjanaan tenaga elektrik. Hasil produk sektor ini boleh terdiri daripada barangan siap dan barangan separuh siap.
Sektor perindustrian dibagikan kepada dua jenis, yaitu:
a)     Industri yang berasaskan sumber
ialah industri yang memproses hasil keluaran sektor primer untuk dijadikan barangan siap dan separuh siap seperti industri pemprosesan makanan, memproses petroleum, dan pembinaan.
b)    Yang tidak berasaskan sumber
ialah industri yang menggunakan barangan separuh siap dari industri berasaskan sumber sebagai bahan mentahnya. Industri ini terdiri daripada industri otomotif, tekstil dan pakaian, kelengkapan pengangkutan dan aktiviti-aktiviti perkilangan yang lain.
3)  sektor tersier
Sektor tertier tidak menghasilkan barangan tetapi menyediakan perkhidmatan kepada pengguna. Sektor ini semakin berkembang maju kerana ia menyediakan perkhidmatan sokongan kepada sektor primer dan sekunder. Kemajuan sektor primer dan sekunder juga bergantung kepada sektor tertier. Misalnya, sektor pertanian memerlukan perkhidmatan pengangkutan untuk membawa hasil ke kilang dan kilang memerlukan perkhidmatan kewangan, insurans dan pemasaran untuk menjalankan aktivitinya.
b.   faktor-faktor terjadinya perubahan dalam struktur produksi antara lain:
1)    sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang-barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri.
2)    perubahan teknologi yang terus-menerus.
3)    semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.
c.    Arti GDB sebagai indikator kemakmuran ekonomi dengan segala kekuatan dan kelemahannya dalam perkembangan perekonomian Indonesia selama ini.
Gross Domestic Product (GDP) adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu Negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (Negara) secara geografis.
GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu Negara selama jangka waktu tertentu. Biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan unruk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah Negara.
Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak menncantumkan transaksi ekonomi pada level bawah. Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indicator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP.

GDP dirilis per kuarter dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis :
1)    advanced – rilis pertama
2)    preliminary – revisi pertama, dan
3)    final-revisi kedua dan terakhir.
Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi dengan memasukkan factor inflasi didalamnya.
Manfaat GDB :
1)    dapat mengetahui dengan segera apakah perejonomian mengalami pertumbuhan atau tidak.
2)    menghitung perubahan harga.

Keterbatasan GDB :
1)    perhitungan GDB dan analisis kemakmuran.
2)    perhitungan dan masalah kesejahteraan.
3)    GDB perkapita dan masalah produksi.

2.     Pendapatan Nasional
a.   Pengertian pendapatan nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
b.   Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional:
1)   Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
2)   Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
3)   Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
4)   Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
5)   Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
c.   Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
1)     Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
2)     Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
3)     Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
3.     Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan
Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan kedua masalah tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan, dan tidak jarang dapat menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kondisi sosial dan politik.
Masalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan tidak hanya dihadapi oleh negara sedang berkembang, namun negara maju sekalipun tidak terlepas dari permasalahan ini. Perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan angka kemiskinan yang terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah penduduk suatu negara. Semakin besar angka kemiskinan, semakin tinggi pula tingkat kesulitan mengatasinya. Negara maju menunjukkan tingkat kesenjangan pendapatan dan angka kemiskinan yang relative kecil dibanding negara sedang berkembang, dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit mengingat GDP dan GNP mereka relative tinggi. Walaupun demikian, masalah ini bukan hanya menjadi masalah internal suatu negara, namun telah menjadi permasalahan bagi dunia internasional.

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Adapun secara umum penyebab kemiskinan diantaranya:
1)     Kemalasan.
2)     Kebodohan dan pemborosan
3)     Bencana alam.
4)     Kejahatan, misalnya dirampok
5)     Genetik dan dikehendaki Tuhan, baik genetika orang tua, tempat lahir, kondisi orang tua yang miskin

Definisi kemiskinan menurut beberapa ahli
a)     Menurut Sallatang (1986) kemiskinan adalah ketidakcukupan penerimaan pendapatan dan pemilikan kekayaan materi, tanpa mengabaikan standar atau ukuran-ukuran fisiologi, psikologi dan sosial.

b)    Menurut Esmara (1986) mengartikan kemiskinan ekonomi sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk mempertahankan kehidupan yang layak. Fenomena kemiskinan umumnya dikaitkan dengan kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak.

c)     Menurut Basri (1995) bahwa kemiskinan pada dasarnya mengacu pada keadaan serba kekurangan dalam pemenuhan sejumlah kebutuhan, seperti sandang, pangan, papan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan lain sebagainya.

d)    Menurut Badan Pusat Statistik (2000), kemiskinan didefinisikan sebagai pola konsumsi yang setara dengan beras 320 kg/kapita/tahun di pedesaan dan 480 kg/kapita/tahun di daerah perkotaan.

e)     Poli (1993) menggambarkan kemiskinan sebagai keadaan ketidakterjaminan pendapatan, kurangnya kualitas kebutuhan dasar, rendahnya kualitas perumahan dan aset-aset produktif, ketidakmampuan memelihara kesehatan yang baik, ketergantungan dan ketiadaan bantuan, adanya perilaku antisosial (anti-social behavior), kurangnya dukungan jaringan untuk mendapatkan kehidupan yang baik, kurangnya infrastruktur dan keterpencilan, serta ketidakmampuan dan keterpisahan.

f)      Bappenas dalam dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan juga mendefinisikan masalah kemiskinan bukan hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga masalah kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi miskin

g)    SPECKER (1993) mengatakan bahwa kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu:

1)     kekurangan fasilitas fisik bagi kehidupan yang normal
2)     gangguan dan tingginya risiko kesehatan,
3)     risiko keamanan dan kerawanan kehidupan sosial ekonomi dan lingkungannya,
4)     ekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa hidup layak, dan
5)     kekurangan dalam kehidupan sosial yang dapat ditunjukkan oleh ketersisihan sosial,

SUMBER: