Minggu, 28 Desember 2014

Artikel - Kreativitas dalam Manajemen ( Bahasa Indonesia 2# )

KREATIVITAS DALAM MANAJEMEN
Manajemen, ketika berbicara manajemen banyak hal yang terbesit dalam fikiran kita. Tapi pada dasarnya kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yakni menagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan”. Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi menagement yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”.
Namun pada saat ini saya akan membahas dengan tema “Kreativitas dalam Manajemen”. Dalam setiap segi kepemimpinan pasti tidak lepas dari strategi manajemen yang baik, setiap strategi manajemen tidak hanya menggunakan teori dan ilmu-ilmu yang dipelajari diberbagai universitas. Manajemen menggunakan kreativitas tidak kalah hebatnya dengan ilmu manajemen yang dipelajari di perguruan tinggi. Kreativitas dalam manajemen lebih ditujukan dalam penguasaan otak kanan. Pahamilah sungguh-sungguh, kesuksesan itu lebih dari 80% ditentukan oleh otak kanan, lantaran tak terpisahnya antara otak kanan dengan EQ dan SQ, sedangkan otak kiri, disinilah IQ berpusat. Pada dasarnya manajemen sendiri sangat berkaitan dengan otak kanan, terutama manajemen pemasaran,. Saya menemukan kaitan antara kutipan “mulailah dengan yang kanan” dengan pengembangan produk baru (New Product Development). Menurut Booz, allen dan Hamilton, proses pengembangan produk baru terdiri dari 6 tahap. Setelah saya amati, ternyata tahap paling awal sangat bertumpu pada otak kanan, yaitu penghasilan ide, karena ide dari yang biasa saja sampai ide yang luar biasa akan tercipta dari otak kanan. Tahap-tahap selanjutnya barulah bertumpu pada otak kiri,. Pada tingkat pemasaran secara nyata, segala macam produk pun harus dibungkus atau di balut dengan pemikiran dari otak kanan agar bisa menaikan harga jual. Coba lihat tiga level produk : - Core Benefit, - Tangible Product, -Augmented Product.
Core benefit sendiri adalah manfaat inti suatu produk, tangible product adalah produk nyata dari produk itu sendiri. Sedangkan augmented product adalah produk tambahan atau bisa juga seperti design dan dekorasi. Zaman sekarang, dunia pemasaran sibuk bermain di tangible product dan augmented product. Bukan lagi di core benefit, dan jika 3 macam tipe ini di teliti lagi ternyata core benefit itu lebih terdominasi oleh otak kiri dan tangible product serta augmented product itu bersifat kanan. Maka dari itu core benefit harus dibalut dengan tangible product dan augmented product. Kita tidak bisa memungkiri bahwa otak kanan lah yang lebih berperan sangat penting dalam suatu manajemen, karena otak kanan adalah otak kreativitas, ketika kata manajemen dipertemukan dengan kata kreativitas yang akan menjadi sebuah kalimat “kreativitas manajemen” maka akan lahir sebuah ide-ide manajemen yang sangat hebat dan tanpa batas. Mengapa saya katakan seperti itu, karena menurut saya, semua teori-teori manajemen yang dipelajari di universitas itu hampir semuanya sama dan selalu mendominasi otak kiri. Sedangkan kreativitas manajemen yang bersifat menggunakan otak kanan itu harus lahir dari diri sendiri dengan cara terus membangun dan memaksimalkan fungsi otak kanan. Pada kenyataannya, kreativitas manajemen menggunakan otak kanan tak akan dibahas dalam teori manajemen di universitas.
Relationship between Marketing Phenomena & Left-Brained & Right-Brained Orientation

Left-Brained Orientation
Right-Brained Orientation
Strategic Formulation
Strategy and tactic
Vision and mission
New Product
Ide screening
Idea generation
Development
Business analysis


Product testing


Test marketing

Innovation Adoption
Early adopter
Innovator

Early majority


Late majority


Laggard

Product Levels
Core benefit
Tangible product


Augmented product
Differentiation Strategy
Content
Context
Branding Strategy
Brand contraction
Brand extension
Product Quality
Actual quality
Perceived quality
Need Hierarchy
Lower levels
Upper levels
Need Reference
Self-needs
Market needs

Sebenarnya, yang biasa anda sebut-sebut sebagai “otak” itu adalah otak kiri. Inilah otak kognitif, otak yang berfikir, otak yang yang erat kaitannya dengan IQ, dan otak yang menentukan 20% kesuksesan.
Sebenarnya yang biasa anda sebut-sebut dengan hati itu adalah otak kanan. Inilah otak afektif otak yang merasa, otak yang erat kaitannya dengan EQ dan otak yang sangat menentukan kesuksesan hingga 80%.
Segala sesuatu itu sebenarnya dari otak, bukanlah hati atau jantung yang merasakan senang, inspired, antusias, sedih, marah, sakit hati, terkejut, serta perasaan lainnya. Jika merasa terkejut atau panik, maka otak akan memerintahkan jantung untuk berdebar lebih kencang dan yang paling menarik bahwa setiap jenis perasaan otak memancarkan frekuensi tersendiri yang berbeda-beda. Itu hanya pengenalan tentang otak saja, selanjutnya saya akan kembali lagi ke materi artikel ini.

Kreativitas dalam manajemen tidaklah sealu menemukan dan menghasilkan ide baru. Namun bisa juga dengan memodifikasi ide yang sudah ada. Dalam manajemen pun ada istilah ATM yaitu Amati Tiru Modifikasi, hal ini sudah lumrah dalam hal manajemen terutama dalam manajemen pemasaran. Begitu juga dalam hal manajemen kepemimpinan, kita bisa mengamati seorang manajer, bagaimana cara ia memimpin bagaimana cara ia memberikan perintah kepada bawahannya. Setelah kita amati kemudian dengan kreativitas yang kita miliki dapat kita ubah menjadi lebih baik dengan cara kita sendiri. Yang terpenting adalah jika kita memaksimalkan fungsi kinerja otak kanan, maka akan semakin besar kreativitas yang kita miliki. Manajemen adalah seni mengatur, jika seni dalam mengatur ini kita padu padankan dengan kreativitas, maka akan tercipta terobosan-terobosan yang bernilai.

Sabtu, 27 Desember 2014

Tugas 4 - Surat Menyurat (Bahasa Indonesia 2# )

SURAT

A.    Pengertian dan Fungsi Surat
Surat merupakan alat komunikasi yang disampaikan secara tertulis, berisi mengenai informasi sebuah berita, laporan, pemberitahuan, perintah, pesanan, keputusan, undangan dan permohonan, yang umumnya dikirimkan atau disampaikan kepada pihak lain. Pada umumnya, dibutuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga.
Setelah kita memahami pengertian dari surat, dapat kita simpulkan salah satu fungsi surat yaitu sebagai alat komunikasi. Tapi bukan hanya itu saja, ada beberapa fungsi surat diantaranya adalah sebagai berikut:
1)      Surat sebagai alat menyampaikan pemberitahuan, permintaan, permohonan, buah pikiran ataupun gagasan.
2)      Surat sebagai alat bukti tertulis (hitam di atas kertas), terkait masalah hukum.
3)      Surat sebagai alat untuk mengingat dalam konsep pengarsipan.
4)      Surat sebagai pedoman kerja (surat keputusan dan surat perintah).
5)      Surat sebagai bukti historis / bukti sejarah.
B.     Syarat-syarat Surat yang Baik
Dalam menulis surat ada beberapa syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1)      Menetapkan terlebih dahulu pokok pembicaraan yang ingin disampaikan kepada penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan laporan atau hal lain.
2)      Menetapkan urutan masalah yang akan dituliskan.
3)      Merumuskan pokok pembicaraan satu persatu, runtun, logis dan teratur.
4)      Menggunakan kalimat efektif, yaitu:
a)      Sederhana : bersahaja, lugas, mudah, tidak berbelit-belit kata maupun kalimat. Menggunakan kata-kata yang biasa dan lazim.
b)      Ringkas : tegas dan mudah dipahami.
c)      Jelas : tidak samar-samar, tidak meragukan, tidak taksa, tidak menimbulkan salah paham.
d)     Sopan : menggunakan kata-kata yang sopan atau halus dan kata-kata resmi (bukan kata sehari-hari)
e)      Menarik : membangkitkan perhatian, tidak membosankan. Bisa dengan variasi kalimat, gaya bahasa.
5)      Menghindarkan sejauh mungkin penggunaan singkatan kata atau akronim, apa lagi singkatan yang tidak biasa atau singkatan buatan sendiri.
6)      Memperhatikan dan menguasai Format atau Bentuk Surat.
7)      Memperhatikan dan menguasai penulisan Bagian-Bagian Surat.
8)      Penulisan atau pengetikan yang benar, jelas, bersih dan rapi.
9)      Memperhatikan ukuran, jenis dan warna kertas.
a)      Ukuran : Kwarto (21 x 29 cm)
b)      Jenis : HVS untuk lembar asli, kertas tembus atau doorslag untuk tembusan.
c)      Warna : Putih (hvs) untuk lembar asli; kuning (doorslag) untuk perbal; biru muda (doorslag) untuk tembusan intern; merah muda (hvs) untuk surat rahasia.
10)  Isi surat ringkas, jelas, akurat dan eskplisit.
11)  Menggunakan bahasa baku.

C.    Bagian-bagian Surat
Bagian-bagian yang akan dijelaskan adalah bagian-bagian surat resmi, yaitu sebagai berikut:
1)      Kepala Surat/ Kop Surat
Kepala surat atau yang bisa juga disebut dengan kop surat merupakan bagian teratas dalam sebuah surat. Fungsi penyertaan kepala surat tersebut tidak terlepas dari pemberian informasi mengenai nama, alamat, kegiatan dari lembaga tersebut serta juga bisa menjadi alat promosi. Bagian surat yang pertama ini berisi:
-          Logo atau lambang dari sebuah instansi, lembaga, perusahaan atau organisasi,
-          Nama instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi tersebut, 
-          Alamat instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi tersebut, 
-          Nomor telepon, kode pos, alamat email atau alamat web.
Biasanya setelah penulisan kepala surat atau kop surat terdapat sebuah garis horizontal pemisah yang memisahkan antara kepala surat dengan bagian-bagian surat yang lain seperti tempat dan tanggal pembuatan.
2)      Tempat dan Tanggal Surat
Tempat dan tanggal surat ditujukan untuk memberikan informasi mengenai tempat dan tanggal penulisan surat tersebut. Untuk tempat biasanya tidak dicantumkan kembali jika tempat sudah ditulis di kepala surat yang berupa alamat instansi. Tapi bagi surat bukan resmi yang tidak memiliki kepala surat, wajib menuliskan tempat di bagian surat ke 2 ini.

Contoh: Jakarta, 12 September 2012

3)      Nomor Surat
Nomor surat biasanya meliputi nomor urut penulisan surat, kode surat, tanggal, bulan dan tahun penulisan surat. Nomor surat tersebut berfungsi untuk:
-          Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya kembali apabila diperlukan
-          Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi, lembaga atau perusahaan
-          Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
-          Penunjukan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.

Contoh:
Nomor : 012/FEA/III/2012

4)      Lampiran
Lampiran merupakan penjelas atau jumlah dokumen yang disertakan dalam surat tersebut.
Contoh:
Lampiran : satu berkas
Lampiran : dua lembar

5)      Hal
Hal surat berarti soal atau perkara yang dibicarakan surat.
Contoh:
Hal : Undangan Rapat BEM Fakultas Ekonomi
Hal : Permohonan Kegiatan Baksos Karang Taruna

6)      Alamat Surat
Ada dua macam alamat surat, yaitu alamat luar dan alamat dalam.
-          Alamat Luar
Alamat luar adalah alamat yang berada pada sampul surat. Alamat luar harus lengkap dan jelas.
Contoh:
Kepada
Yth. Bapak Billah
Kepala Sekolah SMA Sekar Melati 12
Jalan Melati, Jakarta
-          Alamat Dalam
Alamat dalam ditulis langsung pada kertas surat. Fungsinya sebagai pengontrol bagi penerima surat, bahwa dirinyalah yang berhak menerima surat itu. Penulisan alamat dalam surat tidak perlu didahului kata kepada.
Contoh:
Yth. Bapak Billah
Kepala Sekolah SMA Sekar Melati 12
Jalan Melati, Jakarta

7)      Salam Pembuka
Bagian surat yang ke 7 adalah salam pembuka yang berfungsi sebagai sapaan dalam surat. Salam pembuka ditulis dengan huruf kapital di awal dan diakhiri oleh tanda koma.
Contoh:
Dengan hormat,
Assalamualaikum wr.wb.

8)      Isi Surat
Isi surat merupakan bagian terpenting dari keseluruhan bagian surat. Hal ini karena bagian tersebut merupakan wadah dari segala persoalan yang hendak disampaiakan penulisnya. Isi surat dinas terbagi atas tiga bagian, yaitu :
-          Alinea Pembuka
Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar atau pendahuluan atas pokok persoalan yang hendak disampaikan.
Contoh:
Dengan ini kami beritahukan bahwa . . .  
Dengan ini kami menyatakan bahwa . . .
-          Alinea Isi
Alinea isi merupakan tempat menampung maksud-maksud pokok dari penulis surat. Bagian isi bisa lebih dari satu alinea. Setiap  alineanya menyatakan satu maksud atau pesan-pesan pokok.
-          Alinea Penutup
Alinea penutup umumnya berisi ucapan terima kasih atau ungkapan pengharapan.
Contoh:
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu dalam acara kami.
9)      Salam Penutup
Salam penutup merupakan penutup surat yang biasanya menggunakan kata: "Hormat saya, Hormat kami, Wassalam". Penulisan salam penutup tersebut seperti salam pembuka, diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda koma.
10)  Nama Jelas Pengirim dan Tanda tangan
Setelah salam penutup, terdapat nama jelas pengirim surat beserta tanda tangannya.
11)  Tembusan
Penulisan bagian ini berfungsi untuk menjelaskan pihak atau instansi lain yang mendapatkan surat tersebut.
Contoh:
Tembusan:
1.      Kepala SMAN 12 Denpasar
2.      Pembina OSIS SMAN 12 Denpasar

D.    Jenis-jenis Surat
Jenis-jenis surat dapat dikelompokkan berdasarkan hal-hal berikut:
1)      Berdasarkan Wujud Surat
a.       Kartu Pos
Kartu pos adalah surat terbuka yang terbuat dari kertas berukuran 10 x 15 cm. Kegunaan surat ini untuk menyampaikan berita yang singkat. Akan tetapi, pesan yang tertulis dapat diketahui oleh orang lain yang bukan haknya sebab berada pada halaman terbuka. Jenis surat ini biasanya dijual di kantor pos.
b.      Warkat Pos
Warkat pos adalah surat tertutup yang terbuat dari sehelai kertas. Kegunaan surat jenis ini adalah untuk menyampaikan berita yang agak panjang dalam sehelai kertas. Lembaran surat jenis ini biasanya dijual di kantor pos.
c.       Telegram
Telegram adalah jenis surat yang berisikan pesan yang relatif singkat yang mana dikirim dengan bantuan pesawat telegram. Surat ini akan sampai ke tujuan dalam waktu yang singkat.
d.      Surat Bersampul
Surat bersampul adalah surat yang dikirimkan kepada seseorang dengan menggunakan sampul surat. Kelebihan surat ini dibanding dengan jenis surat yang lain adalah lebih terjamin kerahasiaan isinya; lebih leluasa dalam menulis isi surat; lebih santun dalam surat menyurat.
2)      Berdasarkan Pembuatan Surat
a.       Surat Pribadi
Jenis surat ini ditulis atas nama pribadi seseorang serta berisi masalah pribadi penulis, baik yang ditujukan kepada teman, keluarga maupun instansi tertentu. Contoh surat ini adalah surat untuk keluarga, surat lamaran kerja, dan surat permohonan izin bangunan.
b.      Surat Resmi
Surat resmi dibuat suatu instansi, organisasi atau lembaga perusahaan tertentu yang ditujukan kepada seseorang atau lembaga tertentu lainnya. Keberadaan instansi, lembaga, organisasi dan perusahaan tersebut disahkan secara hukum. Contoh surat resmi adalah surat dinas, surat niaga, dan surat sosial.
3)      Berdasarkan Pesan Surat
a.       Surat Keluarga
Surat keluarga adalah surat yang berisi masalah-masalah keluarga atau kekeluargaan. Contoh surat keluarga adalah surat untuk orang tua, saudara, dan teman.
b.      Surat Setengah Resmi
Surat setengah resmi adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang kepada instansi atau lembaga organisasi tertentu. Jenis surat ini misalnya surat lamaran kerja, permohonan IMB dan surat permohonan cuti.
c.       Surat Sosial
Surat sosial adalah surat yang dibuat oleh lembaga sosial kepada seseorang, organisasi, atau instansi tertentu yang biasanya berisi berbagai masalah sosial. Misalnya, surat permintaan sumbangan dan edaran untuk kerja bakti.
d.      Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang ditulis oleh suatu perusahaan perniagaan dengan pesan berniaga. Contoh jenis surat ini adalah surat penawaran harga, penagihan utang, lelang barang, atau pesanan barang.
e.       Surat Dinas
Surat ini berisikan masalah kepemerintahan atau kedinasan dari suatu lembaga atau keorganisasian. Surat ini dapat ditujukan kepada instansi lain, perorangan dan organisasi tertentu. Misalnya, surat keputusan, surat perintah, dan surat tugas.
f.       Surat Pengantar
Surat ini ditujukan kepada perorangan atau lembaga sebagai pengatur atau referensi seseorang untuk berhubungan dengan pihak penerima surat.
4)      Berdasarkan Keamanan Pesan Surat
a.       Surat Sangat Rahasia
Surat ini berisi pesan dokumen penting yang berkaitan dengan rahasia atau keamanan suatu negara. Jenis surat ini dikirim dengan menggunakan tiga buah sampul. Pada sampul pertama dituliskan kode SR yang merupakan singkatan dari "Sangat Rahasia". Pada sampul kedua dituliskan kode SRS, yaitu singkatan dari "Sangat Rahasia Sekali" serta dibubuhi segel atau lak untuk membuktikan keutuhan pesan surat. Pada sampul terakhir (luar) dibuat biasa agar tidak mengundang kecurigaan orang lain. Surat jenis ini, misalnya surat dari kementerian luar negeri, surat untuk negara-negara tetangga, dan surat dokumen kemiliteran.
b.      Surat Rahasia
Jenis surat ini berisi dokumen ringan yang pesannya hanya pantas diketahui oleh satu atau beberapa pejabat tertentu atau yang berwenang pada sebuah instansi. Pengiriman surat ini menggunakan dua buah sampul. Sampul pertama dituliskan kode R atau RS yaitu singkatan dari "Rahasia" atau "Rahasia Sekali" serta disegel, sedangkan sampul kedua tidak diberi kode apa pun. Surat jenis ini misalnya surat tentang konduet pejabat dan surat dokumen suatu instansi.
c.       Surat Konfidensial
Surat yang isinya haya layak diketahui oleh beberapa pejabat tertentu sebab pesannya memerlukan tindakan kebijaksanaan dari para pejabat tersebut. Misalnya surat hasil rapat pimpinan dan usulan kenaikan pangkat seseorang.
d.      Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang pesannya dapat diketahui oleh orang lain tanpa mengakibatkan kerugian bagi pihak mana pun. Misalnya, surat edaran dan surat undangan.
5)      Berdasarkan Ruang Lingkup Surat
a.      Memorandum/ Memo
Memorandum adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau kepada pejabat yang setingkat dengan pejabat pembuat memo. Memorandum ini hanya berisikan catatan singkat tentang pokok-pokok permasalahan sebagai pesan yang ingin dikomunikasikan.
b.      Nota
Nota adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya di dalam satu kantor untuk meminta data atau informasi.
c.       Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang dikirimkan kepada orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar instansi yang bersangkutan.
6)      Berdasarkan Jumlah Pembaca Surat
a.       Pengumuman
Pengumuman adalah surat yang ditujukan kepada beberapa orang, instansi, atau pihak lain yang namanya terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Pengumuman ini dapat digunakan dalam raung lingkup yang terbatas maupun dalam ruang lingkup yang lebih luas. Misalnya, pengumuman penerimaan pegawai dan kelulusan tes.
b.      Surat Edaran
Surat edaran adalah surat yang dikirimkan kepada beberapa orang, baik di dalam maupun di luar kantor yang bersangkutan. Kadang-kadang, surat ini hanya berisi sesuatu yang hanya diketahui oleh para pejabat tertentu. Ada pula surat edaran yang dapat disebarkan ke raung lingkup yang lebih luas.
c.       Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang khusus dikirimkan kepada seseorang yang namanya tertera pada alamat surat dan hanya untuk diketahui oleh orang yang dituju.
7)      Berdasarkan Penyelesaian Surat
a.       Surat Kilat
Surat kilat adalah surat yang pesannya harus dapat disampaikan kepada penerima surat secepat mungkin. Tanggapan yang diharapkan dari surat tersebut pun perlu dilakukan dengan cepat.
b.      Surat Segera
Pesan dalam jenis surat ini perlu segera disampaikan kepada penerima surat, tetapi tidak harus dikerjakan atau ditanggapi dengan cepat seperti pada surat kilat.
c.       Surat Biasa
Jenis surat ini baik cara pembuatan atau pengirimannya tidak harus diprioritaskan seperti kedua jenis surat di atas.
8)      Berdasarkan Pengertian Umum
a.       Surat Terbuka
Surat terbuka adalah surat yang ditujukan kepada pihak lain, baik perorangan maupun kelompok yang biasanya dimuat di media massa atau diedarkan secara terbuka.
b.      Surat Tertutup
Surat tertutup adalah surat yang cara pengirimannya diberi sampul karena isinya tidak layak diketahui oleh pihak lain.
c.       Surat Kaleng
Surat kaleng adalah surat yang pengirimannya tidak mencantumkan nama dan alamat pengirim secara jelas. Pengirim surat ini tidak bertanggung jawab terhadap isi surat. Akan tetapi untuk beberapa hal perlu juga diperhatikan oleh penerima surat pesan dalam surat itu.

E.     Bentuk-bentuk Surat
1.      Full Block Style
Format surat full block style dianggap sebagai format surat paling formal dari format atau bentuk surat yang lain. Dalam surat yang berbentuk full block style setiap baris dalam surat tersebut menggunakan rata kiri. Walaupun tidak ada peraturan yang resmi tentang penggunaan format full block style tetapi format full block style biasanya digunakan dalam surat permintaan, pengumuman, persetujuaan, lamaran pekerjaan.
2.      Block Style
Format block style atau juga bisa disebut format surat simpel merupakan format surat yang susunannya hampir sama dengan full block style yaitu menggunakan rata kiri. Hanya penulisan tanggal, nama terang pengirim surat ditulis di sebelah kanan surat.
3.      Semi Block Style
Format surat semi block style seperti pada format surat yang lain digunakan untuk surat resmi yang kedudukannya kurang formal jika dibandingkan dengan full block style. Berbeda dengan full block styel dan block style, setiap paragraf isi pada surat berformat semi blok style menjorok ke dalam.
4.      Intended Style
Format atau bentuk surat intended style ini hampir sama dengan block style, satu yang membedakan adalah penulisan alamat dalam yang menyerupai tangga.
5.      Hanging Style
Sedangkan format atau bentuk surat hanging style membedakan diri dengan block style dengan menuliskan alenia pertama pada setiap paragraf di isi surat tidak menjorok ke dalam sedangkan alenia selanjutnya pada menjorok ke dalam.

Sumber :
http://www.ilmuini.com/2011/11/fungsi-surat.html