Selasa, 29 Maret 2016

TULISAN 3 - AKUNTANSI INTERNASIONAL#

STANDAR PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN SERTA PENERAPAN IFRS

1.      IFRS
IFRS atau International Financial Reporting Standards and Practices merupakan standar akuntansi internasional yang disusun oleh IASB (International Accounting Standard Board). IASB dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Keuangan (IASC/International Accounting Standards Committee). IASC merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi yang dikenal dengan Standar Akuntansi Internasional (IAS/International Accounting Standards). Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, namun dapat dipahami dan dapat diperbandingkan. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Di dunia internasional, IFRS telah diadopsi oleh banyak Negara, termasuk Negara-negara Uni Eropa, Amerika dan Asia.
a.       Asia – Indonesia
Pada tahun 2008, Indonesia melakukan adopsi IFRS secara bertahap pada SAK. Sehingga, laporan keuangan yang dulu berkiblat pada US GAAP yang lebih berbasis aturan (rule based) kini menuju pada basis prinsip (principal based) .International Financial Reporting Standar (IFRS) merupakan pedoman penyusunan laporan keuangan yang diterima secara global, sedangkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman standar akuntan di Indonesia untuk membuat laporan keuangan. Indonesia sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi dunia telah merespon perubahan-perubahan sistem pelaporan keuangan terkini dengan melakukan konvergensi IFRS ke dalam PSAK. Indonesia memutuskan untuk berkiblat pada Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau IFRS. Konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal. Pengakuan maksimal ini didapat dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. Jurang pemisah terdalam PSAK dengan IFRS telah teratasi yaitu dengan diperbolehkannya penggunaan nilai wajar (fair value) dalam PSAK. Dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari meningkatnya kredibilitas pasar modal Indonesia di mata investor global, meluasnya pasar investasi lintas batas negara dan meningkatkan efisiensi alokasi modal.
b.      Eropa
Di Eropa, IFRS telah digunakan pada beberapa laporan keuangan perusahaan di Italia dan Swiss, dan digunakan sebagai panutan untuk standar akuntansi nasional pada beberapa negara seperti Malaysia yang telah menggunakan IFRS sebagai masukan bagi peraturan nasional mereka. Pada tahun 2005, Peraturan Eropa 1606/2002 telah mengamanatkan adopsi IAS/IFRS di semua negara anggota Uni Eropa. Kewajiban untuk menggunakan IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek (listed companies) merupakan salah satu perubahan paling signifikan dalam sejarah regulasi akuntansi. Regulator berharap bahwa penggunaan IFRS dapat meningkatkan: a) Komparabilitas laporan keuangan b) Meningkatkan transparansi perusahaan dan kualitas pelaporan keuangan sehingga menguntungkan investor. Adopsi IAS / IFRS di Uni Eropa merupakan hal yang wajib dan melibatkan berbagai negara dengan akuntansi yang berbeda standar.
c.       Amerika
International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan kumpulan dari standar akuntansi yang dikembangkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) yang menjadi standar global untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik yang terdiri dari 15 anggota meliputi sembilan negara, termasuk Amerika Serikat. Pada tanggal 27 Agustus 2008, SEC mengusulkan “Road Map” di mana diberikan tenggang waktu untuk perusahaan-perusahaan AS untuk mengadopsi IFRS. Dimulai dengan laporan tahunan mereka untuk 2009, perusahaan publik tersebar AS mungkin beralih dari US GAAP ke IFRS, diikuti oleh gelombang perusahaan lain 2016, batas akhir untuk adopsi IFRS bahkan oleh perusahaan terkecil. Sistem akuntansi di Amerika memfokuskan terhadap perusahaan besar dan kepentingan dari para investor. Pasar sekuritas mempunyai pengaruh yang dominan terhadap reguasi akuntansi di Amerika. Akuntansi di Amerika diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badan Akuntansi Keuangan/FASB). Standarisasi Amerika adalah agensi kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs (Securities and Exchange Commision-SEC). SEC memiliki kewenangan penuh dalam menjelaskan standar akuntansi dan laporan pada perusahaan publik. Hal ini bekerja dengan FASB dan bersifat menekan apabila ada pegerakan terlalu lambat atau menyimpang. PCAOB yaitu sebuah organisasi non-profit yang diawasi langsung oleh SEC, dimana PCAOB berwenang untuk mengeluarkan regulasi audit dan auditor perusahaan publik.
2.      Standar Pelaporan dan Pengungkapan
Dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan, kerangka kerja (framework) merupakan prinsip dasar dari IFRS. Kerangka dasar IFRS dimulai dengan asumsi dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Ada 2 asumsi dasar yang digunakan dalam IFRS, yaitu: (1) Accrual basis adalah asumsi bahwa efek dari semua transaksi dan kejadian diakui apabila sudah terjadi/direalisasikan, bukan pada saat kas diperoleh atau dibayarkan; (2) Going concern adalah asumsi bahwa suatu usaha dijalankan untuk periode jangka panjang. Setelah asumsi dasar selanjutnya adalah karakteristik kualitatif dari suatu laporan keuangan yang meliputi understandability, reliability, comparability, relevance, constraints on relevant and reliable information, dan true and fair view/fair presentation.
Laporan keuangan menurut IFRS terdiri dari: (1) Laporan posisi keuangan (a statement of financial position), (2) Laporan pendapatan komprehensif (a comprehensive income statement), (3) Laporan perubahan ekuitas atau laporan pengakuan pendapatan atau beban (either a statement of changes in equity (SOCE) or a statement of recognised income or expense ("SORIE")), (4) Laporan arus kas (a cash flow statement or statement of cash flows), dan (5) Catatan, termasuk ringkasan kebijakan akuntansi yang penting (notes, including a summary of the significant accounting policies).
Suatu perusahan yang menyiapkan akun-akun IFRS untuk pertama kali harus mengaplikasikan IFRS secara penuh untuk tahun berjalan dan periode komparatifnya, meskipun terdapat pengecualian transisi. Pada tanggal 6 September 2007, IASB mengeluarkan revisi mengenai penyajian laporan keuangan. Perubahan mendasar dari versi sebelumnya yang menuntut suatu perusahaan harus (1) Menyajikan semua perubahan bukan pemilik (non-owner) dalam ekuitas yang adalah laba komprehensif (comprehensive income), baik dalam satu statement of comprehensive income atau dalam 2 statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income). Komponen-komponen dari comprehensive income tidak boleh disajikan dalam the statement of changes in equity, (2) Menyajikan statement of financial position (balance sheet) pada saat awal periode komparatif dalam satu set financial statements sewaktu perusahaan mengaplikasikannya dalam akuntansi, (3) 'balance sheet' akan menjadi 'statement of financial position', (3) 'income statement' akan menjadi 'statement of comprehensive income', dan (4) 'cash flow statement' akan menjadi 'statement of cash flows'. Revisi berlaku efektif untuk periode tahun dimulai atau sesudah 1 Januari 2009. Adopsi lebih awal diijinkan.
Referensi:
1.      KONVERGENSI STANDAR LAPORAN KEUANGAN KE STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL, APA DAN BAGAIMANA Heri Sukendar, W. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara, Journal The WINNERS, Vol. 10 No. 1, Maret 2009: 10-21
2.      Standarisasi, Harmonisasi dan Konvergensi IFRS. Natalia Titiek Wiyani, S.Pd
3.      ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS AKUNTANSI SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI IFRS Ursula Claudya Pratiwi Budiharta Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44, Yogyakarta
4.      KONSEP KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA Anis Rachma Utary Universitas 17 Agustus a945 Samarinda Jurnal Ilmiah
5.      PERSEPSI MAHASISWA S1 AKUNTANSI TERHADAP KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) Siti Choirul Hidayah Universitas Negeri Surabaya
Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill Akuntansi Internasional
Nama               : S. Sepriani
Dosen Matkul : Jessica B., SE., MMSi

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar