Kamis, 10 Maret 2016

TUGAS MATA KULIAH SOFTSKILL - AKUNTANSI INTERNASIONAL (TUGAS 1-PENERAPAN IFRS PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL)

PT. BISI International, Tbk

1.      Profil Perusahaan
·         Tahun dan Pendiri Perusahaan
PT. BISI International, Tbk (Perseroan) didirikan di Indonesia pada tanggal 22 Juni 1983. BISI (Bright Indonesia Seed Industry) sebelumnya bernama PT. Benihiti Suburintani. Perseroan didirikan oleh Charoen Pokphand Group, dan memiliki track record operasional lebih dari 25 tahun. Perseroan ini merupakan produsen benih hibrida untuk jagung, padi dan hortikultura dan produsen utama pestisida serta distributor pupuk terbesar di Indonesia. BISI berkantor pusat di Sidoarjo, Jawa Timur, dengan tanaman yang berlokasi di Kediri, Jawa Timur.
·         Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Jumlah Saham yang Beredar
Pada tanggal 11 Mei 2007, BISI telah memperoleh surat pernyataan efektif No. S-2238/BL/2007 dari Ketua BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 900.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Mei 2007.
·         Anak Perusahaan
Kini, dengan tiga anak perusahaan, BISI mempertahankan jejak operasional nasional untuk penelitian dan pengembangan, produksi, pemasaran, distribusi dan penjualan. Anak perusahaan BISI, diantaranya:
1)      PT. Multi Sarana Indotani (MSI)
MSI merupakan anak perusahaan yang 99,91% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perseroan. MSI memproduksi pestisida dengan kantor pusat dan lokasi fasilitas produksi di Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
2)      PT Tanindo Subur Prima (TSP)
TSP merupakan anak perusahaan yang 99,99% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perseroan. TSP adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan benih hortikultura dengan kantor pusat di Sidoarjo, Jawa Timur dan lokasi kantor cabang di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan dan Bali.
3)      PT Tanindo Intertraco (Tinco)
Tinco merupakan anak perusahaan yang 99,96% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Tinco adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan benih jagung, benih hortikultura, benih padi, pestisida dan pupuk dengan kantor pusat di Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dan lokasi kantor cabang di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan dan Bali.
BISI dan anak perusahaan fokus dalam kegiatan usaha sebagai berikut:
-          Menyediakan produksi tanaman pangan benih hibrida primer yang meliputi jagung hibrida dan benih padi dengan hasil yang jauh lebih tinggi.
-          Produksi benih hortikultura yang meliputi sayuran dan biji buah-buahan seperti: cabai, mentimun, terung, tomat, labu, kol, sawi, kacang panjang, bayam, melon, semangka dan lain-lain.
Produk benih, pestisida dan pupuk yang dipasarkan oleh BISI dan anak usahanya menggunakan merek Cap Kapal Terbang dan untuk produk pestisida impor menggunakan beberapa merek dari pemilik (prinsipal) merek seperti Turex dan Besmor. Adapun untuk produk hasil pengembangan sendiri, BISI dan anak usahanya menggunakan merek seperti Rambo, Ranger dan Noxone.
·         Penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards) dalam Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diadopsi dari IFRS (International Financial Standar Reporting) yang dimana komponen laporan keuangan terdiri dari:
1) Laporan Posisi Keuangan
2) Laporan Laba Rugi Komprehensif
3) Laporan Perubahan Ekuitas
4) Laporan Arus Kas
5) Catatan Atas Laporan Keuangan

Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian PT. BISI Intenational disusun dengan dasar akrual menggunakan konsep biaya historis, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan akun-akun tertentu seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
           
            Sumber:
1)      https://bisi.co.id/

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill Akuntansi Internasional

Nama               : Syifa S.
Dosen Matkul : Jessica B., SE., MMSi

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI






Tidak ada komentar:

Posting Komentar