Rabu, 20 November 2013

Tugas 6 - Evaluasi Keberhasilan Koperasi


BAB I

PEMBAHASAN

1.      Evaluasi Keberhasilan dilihat dari Sisi Anggota

1)      Efek –efek  Ekonomis Koperasi

Salah satu hubungan yang paling penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Jika koperasi dipandang dari sudut ekonomi, pengertian koperasi dapat dinyatakan dalam criteria indentitas yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan. Menurut Ropke koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang para pemiliknya atau anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut.

2)      Efek Harga Dan Efek Biaya

Kemanfatan ekonomis yang dimaksud adalah intensif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian keuntungan (SHU) baik dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk barang.

3)      Analisis Hubungan Efek Ekonomis Dengan Keberhasilan Koperasi

Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggotanya.

Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tersebut.

4)      Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan

Disebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu  disesuaikan.

Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat pertisipasi anggota terhadap koprasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.

2.      Evaluasi Keberhasilan dilihat dari Sisi Perusahaan

1)      Efisiensi Perusahaan Koperasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa  koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya dilandasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang, bukan kumpulan modal. Oleh karena itu, koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.

Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya dihubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas, serta waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi.

·         Koperasi sebagai badan usaha juga berarti merupakan kombinasi dari :

a.       Manusia

b.      Aset-aset fisik

c.       Informasi

d.      Teknologi

·         Modal dasar suatu perusahaan bisnis diperoleh dari teori perusahaan adalah menekankan bahwa perusahaan perlu menetapkan tujuan sehingga perusahaan dapat menentukan apa yang harus dilakukan.

·         Tujuan umum perusahaan :

a.       Memaksimumkan keuntungan

b.      Memaksimumkan nilai perusahaan

c.       Memaksimumkan biaya

Efisiensi :

Penghematan input yang diukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (la) dengan input realisasi atau sesungguhnya (ls), jika ls <  la disebut efisien. Efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input.

·         Menurut Thoby Mutis (1902), 5 lingkup efisiensi koperasi :

a.       Efisiensi intern

b.      Efisiensi alokatif

c.       Efisiensi ekstern

d.      Efisiensi dinamis

e.       Efisiensi social

·         Status anggota koperasi adalah :

a.       Sebagai pemilik (melakukan investasi)

b.      Sebagai pemakai (menggunakan secara maksimum pelayanan usaha yang diselenggarakan koperasi)

·         Dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi / diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat dibagi menjadi 2 jenis manfaat ekonomi yaitu :

1)      Manfaat ekonomi langsung (MEL)

MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya. Contoh : dapat memenuhi kebutuhan anggotanya.

2)      Manfaat ekonomi tidak langsung (METL)

METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan / pertanggungjawaban pengurus dan pengawas, yakni penerimaan SHU anggota. Contoh: memungkinkan perusahaan koperasi untuk mengembangkan usaha di luar kebutuhan anggotanya.

·         Kunci utama efisiensi koperasi adalah pelayanan usaha kepada anggotanya.

·         Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

TME = MEL + METL

MEN = (MEL + METL) – BA

·         Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multi purpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

MEL = EfP + EfPK + Evs + Evp + EvPU

METL = SHUa

·         Efisiensi Perusahaan / badan usaha Koperasi :

1)      Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota

Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota.

2)      Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota

Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha.

2)      Efektivitas Koperasi

Efektivitas :

Pencapaian target  output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sesungguhnya (Os), jika Os > Oa disebut efektif.

Rumus perhitungan Efektivitas Koperasi (EvK) :

Jika Evk > 1, berarti efektif.

Efektivitas dipandang dari segi hasil yang dicapai oleh seseorang.

3)      Produktivitas Koperasi

Produktivitas :

Pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O > 1) disebut produktif.

Dari efiensi berdasarkan hubungan output dengan input didapat rumus :

Q = bukb1Lb2

Dimana :

Q                     : kuantitas produksi

k                      : kuantitas modal

L                      : kuantitas harga tenaga kerja

Bu, b1, b2       : parameter

4)      Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi.

Modal koperasi digunakan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi yang terdiri dari modal investasi dan modal kerja.

Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang dibuat oleh badan usaha lain. Secara umum laporan keuangan meliputi :

1.      Neraca

2.      Perhitungan hasil usaha (income statement)

3.      Laporan arus kas (cash flow)

4.      Catatan atas laporan keuangan

5.      Laporan perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan

·         Perbedaan perhitungan laporan keuangan

 

BAB II

PENUTUP

I.                   Kesimpulan

Terdapat 4 efek Evaluasi Keberhasilan dilihat dari Sisi Anggota, yaitu : Efek –efek  Ekonomis Koperasi, Efek Harga Dan Efek Biaya, Analisis Hubungan Efek Ekonomis Dengan Keberhasilan Koperasi, dan Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan. Selain itu terdapat 4 yang harus diketahui dari Evaluasi Keberhasilan dilihat dari Sisi Perusahaan, yaitu: Efisiensi Perusahaan Koperasi, Efektivitas Koperasi, Produktivitas Koperasi, Analisis Laporan Keuangan

II.                Saran

Pada pembahasan diatas menjelaskan evaluasi keberhasilan koperasi yang dilihat dari sisi anggota dan evaluasi keberhasilan koperasi yang dilihat dari sisi Dengan demikian mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dapat mengetahui apa saja yang mempengaruhi evaluasi keberhasilan koperasi.

 
Daftar Pustaka

http://myeverlastingworld.blogspot.com/2012/11/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat.html


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar