Manajemen dan Organisasi
1. Manajemen
·
Pengertian
dan Peranan Manajemen
Manajemen didefinisikan sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain, sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses
untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada
dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena
adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Uang merupakan unsur yang tidak dapat diabaikan
karena merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh
karena itu uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan karena segala
sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan
berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat
yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari
suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw
material) dan bahan jadi (siap pakai). Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil
yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.
Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang
memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai
penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai
pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan
penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode
baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Dengan demikian,
peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri. Pasar hanyalah tempat
di mana organisasi memasarkan produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu
sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses
produksi barang akan berhenti. Maka, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh
sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produk menjadi faktor yang amat menentukan
dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang
harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.
·
Latar
Belakang Sejarah Manajemen
Ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang
lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari
100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika
tidak ada seseorang tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu
yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan
bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian
tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Pembangunan Piramida di Mesir ini tak mungkin
terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan
menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen
dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia
sosial, dan era modern.
·
Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi Manajemen
Henry Fayol menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun
saat ini, kelima fungsi tersebut telah dirankum dan dipadatkan menjadi tiga,
sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang
akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Kemudian manajer mengevaluasi rencana-rencana alternatif sebelum
mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan
dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tidak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan
tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing)
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Proses Manajemen
Pengertian dari proses manajemen adalah
serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer
terlibat sewaktu mereka merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi
dan mengawasi. Sehingga dalam melakukan tindak manajemen (managing) akan
dilalui tahapan dan proses tersebut.
·
Ciri-ciri Manajer Profesional
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui
orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai
sasaran organisasi. Ciri dari seorang manajer professional adalah
peran antar pribadi, yaitu:
1. Melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk
anak buah, pemimpin, dan penghubung
2. Peran informasional, meliputi peran manajer
sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran
sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang
dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
·
Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Keterampilan dasar yang diperlukan seorang manajer
adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas harus memiliki keterampilan
untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain
(humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu
dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan
dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang
persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang
dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan
membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi
manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan
kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
4. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan
seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
5. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah
dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan
adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer
atas.
2.
Organisasi
·
Definisi
Organisasi
Organisasi merupakan
suatu proses dari kegiatan yang tersusun atas interaksi orang-orang di dalamnya
untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi diringkas dalam tiga elemen utama
adalah sebagai berikut:
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan yang mengarah pada
tujuan
3. Struktur organisasi
itu sendiri
·
Pentingnya Mengenal Organisasi
Secara langsung ataupun tidak langsung kita sering
menjumpai organisasi-organisasi, bahkan turut ambil bagian dalam
penyelenggaraan organisasi tersebut. Sebagai contoh kita selalu berkaitan dan
diakrabkan dengan organisasi-organisasi, mulai dari tim olah raga (organisasi
sosial), kelompok keagaamaan, kelompok belajar (komunitas), dan sebagainya.
Perusahaan kecil, dalam fungsi pengorganisasian
sederhana, contohnya adalah toko kelontong. Interaksi yang terjadi dalam
organisasi tersebut adalah manajer pemilik toko mempekerjakan beberapa orang;
melayani pembeli, membersihkan, mengatur barang, serta menjaga toko.
·
Bentuk-bentuk Organisasi
Organisasi memiliki beberapa bentuk adalah sebagai
berikut:
1. Organisasi Lini
Garis wewenang yang menghubungkan langsung secara
vertikalantara atasan dan bawahan. Organisasi ini memiliki ciri:
a. Jumlah karyawannya yang
sedikit.
b. Manajer dibawahnya hanya
sebagai pelaksana.
c. Sarana dan alatnya
terbatas.
d. Relasi atasan dan bawahan
bersifat langsung.
e. Pada bentuk lini perusahaan
perseorangan, pemilik perusahaannya adalah top manager.
2. Organisasi Fungsional
Wewenang dari pimpinan
tertinggi dapat dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan
fungsional untuk dikerjakan para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Organisasi ini memiliki ciri:
a. Organisasi relatif kecil.
b. Terdapat kelompok kerja staf
ahli.
c. Terdapat spesialisasi dalam
pelaksanaan tugas.
d. Ada kejelasan target yang
hendak dicapai.
e. Terdapat pengawasan ketat.
3. Organisasi Garis dan Staff
Pelimpahan wewenang secara
vertikal dari pimpinan ke kepala bagiandibawahnya serta masing-masing pejabat,
manajer ditempatkan satu ataupejabat staff yang tidak mempunyai wewenang
memerintah tetapi hanya sebagai penasihat kearsipan, keuangan, ataupun
personel. Organisasi ini memiliki ciri:
a. Relasi atasan dan bawahan
tidak seluruhnya langsung.
b. Jumlah karyawan yang relatif
banyak.
c. Organisasinya cukup besar.
d. Ada 2 kelompok kerja
organisasi sehingga ditekankan. Adanya spesialisasi, yaitu Personel Lini dan
Personel Staff.
4. Organisasi Fungsional dan Garis
Wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian
tertentu dan sebagian lagi dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang
koordinasinya tetap, selanjutnya diserahkan kepada kepala bagian. Organisasi ini
memiliki ciri:
a. Tidak nampak pembedaan tugas
pokok dan bantuan.
b. Terdapat spesialisasi
praktis pada pejabat fungsional.
c. Pembagian kerja dan
pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.
5. Organisasi Matrik
(Organisasi Manajemen Proyek)
Merupakan organisasi yang
penggunaan struktur organisasinya menunjukkan para spesialis yang mempunyai
ketrampilan di masing-masing bagian. Dari kegiatan perusahaan dikumpulkan
kembali untuk mengerjakan proyek yang harus diselesaikan.
6. Organisasi Komite
Dalam organisasi ini, tugas
kepemimpinan dan tugas lainnya dilaksanakan secara kolektif oleh kelompok
pejabat, yang merupakan komite/dewan dengan plurasticmanagement.
Organisasi ini terdiri dari Executive Committe (Pimpinan Komite yang anggotanya
mempunyai wewenang lini) dan Staff Committe (yang anggotanya hanya mempunyai
wewenang staf).
·
Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Ketrampilan yang
dibutuhkan dalam manajemen dibagi atas kategori hubungan, seperti:
1. Hubungan antar Pribadi
terdiri dari:
a. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis yang diperlukan untuk menjalankan
sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial.
b. Pemimpin (Leader)
Pemimpin bertanggung jawab untuk memotivasi dan
mengaktifkan bawahan, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong
(staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait
c. Penghubung (Liaison)
Penghubung sebaiknya dapat memelihara suatu
jaringan kontak luar yang berkembang sendiri yang secara langsung atau tidak
langsung dapat memberikan dukungan dan informasi.
2. Hubungan dengan
Informasi terdiri dari:
a. Pemantau (Monitor)
Pemantau berkewajiban sebagai pusat saraf
informasi baik internal dan eksternal yang berkaitan dengan organisasi.
b. Penyebar (Dissiminator)
Penyebar berkewajiban untuk meneruskan informasi
yang diterima dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota-anggota lain
dalam organisasi.
c. Jurubicara (Spokesperson)
Jurubicara berkewajiban untuk meneruskan informasi
kepada orang luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan dan hasil yang dicapai
oleh organisasi.
3. Hubungan dengan
Pengambilan Keputusan terdiri dari:
a. Wirausaha (Entrepreneur)
Sikap kewirausahaan
diperlukan dalam encari kesempatan (celah) dalam organisasi dan lingkungannya
serta memprakarsai “proyek- proyek perbaikan” untuk menimbulkan perubahan
sehingga dapat meningkatkan organisasi.
b. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung
jawab atas tindakan, yang korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak
dan/ atau berada dalam keadaan genting (urgent).
c. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung
jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi yang ada dan dipergunakan,
sehingga tidak terjadi manipulasi sumber daya yang tidak bertanggung jawab..
d. Perunding (Negotiator)
Dalam mengatur (managing) juga penting untuk
mewakili organisasi pada perundingan-perundingan utama yang dapat meliputi
kerjasama.
·
Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Sebab keberhasilan dan kegagalan
suatu organisasi dapat ditinjau dari beberapa faktor, yaitu:
a. Faktor intern: faktor yang
berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi pemimpin
dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi,
dan sebagainya.
b. Faktor ekstern:
faktor yang berasal dari luar yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan
dan kegagalan suatu organisasi.
Sumber: http//www.google.com/manajemen-dan-organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar