Sabtu, 19 Januari 2013
BAB XIV BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis Internasional
1.
Hakikat
Bisnis Internasional
Merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini
merupakan transaksi bisnis internasional yang sering disebut sebagai Bisnis
Internasional (International Trade) ada juga yang menyebutnya sebagai Pemasaran
Internasional atau International Marketing. Dilain pihak transaksi bisnis itu
dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau
individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International
Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai
Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita
dapat membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu :
·
Perdagangan Internasional (International Trade
Perdagangan internasional adalah
proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing
Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of
tride. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini,
maka tidak ada Negara-negara di dunia yang tidak terlibat didalam perdagangan
baik perdagangan antar regional, antar kawasan ataupun antar Negara.
Perdagangan ini melakukan transaksi
jual beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita
menjual disebut expor.
Manfaat Perdagangan Internasional:
1.
Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan
ekonomi
2.
Menjalin persahabatan
3.
Dapat membuka lapangan pekerjaan
4.
Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
5.
Meningkatkan penyebaran
sumber daya alam melalui batas Negara.
Dampak
Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Perdagangan internasional membawa
pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Pengaruh tersebut ada
yang bersifat positif, ada pula yang negatif. Berikut ini beberapa dampak yang
ditimbulkan dari pedagangan internasional.
1.
Dampak Positif Perdagangan Internasional
Berikut ini beberapa dampak positif
perdagangan internasional.
a.
Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara
Terjalinnya hubungan di antara
negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara memenuhi
barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling
membantu mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat
terpenuhi.
b.
Meningkatkan produktivitas usaha
Dengan adanya perdagangan
internasional, kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan
meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang.
c.
Mengurangi pengangguran
Perdagangan internasional dapat
membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga
kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang
digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.
d.
Menambah pendapatan devisa bagi Negara
Dalam kegiatan perdagangan
internasional, setiap negara akan memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang
dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak.
2.
Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Selain dampak positif, perdagangan
internasional juga memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia.
Berikut ini beberapa dampak negatif dari perdagangan internasional.
a.
Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang
yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah akan mengimpor dari negara
lain.Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara
pengimpor.
b.
Masyarakat menjadi konsumtif
Banyaknya barang-barang impor yang
masuk ke dalam negeri menyebabkan semakin banyak barang yang ada di pasar baik
dari jumlah, jenis, dan bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang untuk
lebih konsumtif, karena semakin banyak barang-barang pilihan yang dapat
dikonsumsi.
c.
Mematikan usaha-usaha kecil
Perdagangan internasional, dapat
menimbulkan persaingan industri dengan negara-negara lain. Industri yang tidak
mampu bersaing tentu akan mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha
produksinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran.
·
Pemasaran Internasional (International Marketing)
Pemasaran Internasional dianggap
memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif
terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran internasional yang sering
disebut sebagai bisnis Internasional ( International Busines )merupakan keadaan
dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan
negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi
bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil
produksi di luar negeri.
Dalam hal semacam ini maka pengusaha
tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena
tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan
kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan
ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi
dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat
ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
1. Licencing
2.
Franchising
3.
Management Contracting
4.
Marketing in Home Country by Host Country
5.
Joint Venturing
6.
Multinational Coporation (MNC)
2.
Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
·
Alasan negara melakukan perdagangan internasional.
1.
Masalah mobilitas faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari
tanah (land), tenaga kerja (labour), barang modal (capital) dan manajerial atau
keterampilan (skill).
2.
Monilitas mengandung arti suatu pergerakan, sehingga yang dimaksud
disini adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara kenegara lain. namun
pada kenyataannya tidak semua faktor produksi dapat mobil secara internasional.
3.
Masalah batas-batas negara yang berdaulat. Adanya batas-batas dari
suatu negara dengan negara yang lain yang berdaulat menyebabkan perbedaan
politik dalam perdagangan misalnya perlindungan tarif terhadap produk hasil
industri didalam negara, larangan impor, quota dan blok perdagangan. Adanya
kedaulatan mengakibatkan bea masuk (impor duty) dari suatu negara tidak sama
dengan bea impor dari negara lain.
4.
Masalah transport cost. Ongkos angkut dari pabrik kepasar atau
kepelabuhan meninggikan harga asal pabrik. Ongkos pengangkutan barang ekspor
harus dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga yang diperoleh untuk
komoditi ekspor tersebut tepat.
·
Konsep Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara
akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak,
serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan
mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok
antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas
barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter
atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan
·
Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan
teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan
internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia
berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada
negara lainnya.
·
Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar ditentukan oleh tiga
faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat.
Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan
oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara
lain.
3. Tahap-Tahap dalam Memasuki
Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis
internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari
tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap
yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun
tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar
Negeri
EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat
berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan
kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan
hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin
berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut.
Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan
manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya
bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai
tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau
“Purchasing”.
PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini
Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara
penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja,
sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima
harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
4. Hambatan Dalam Memasuki Bisnis
Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak
memiliki hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan
memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksananya
transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain
tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat
beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
2. Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural
3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
Hambatan operasional
Peraturan atau kebijkan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu:
usaha melindungi industry-industri di dalam negeri
Perbedaan tingkat upah
a.
Batasan Perdagangan dan tarif bea masuk
Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang
diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk
yang tinggi bagi barang luar negri, maka akan mengakibatkan harga barang
tersebut kalah bersaing dengan harga barang dalam.
b.
Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi
kelancaran bisnis Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah
merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung
dengan Iancar.
c.
Hambatan politik, hukum dan perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara
yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara
tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap
komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu
negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya
negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih dan itu undang – undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi
berlangsungnya bisnis Internasional , misalnya Indonesia melarang ekspor kulit
mentah ataupun setengah jadi , begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan
sebagainya.
d.
Hambatan Operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah
berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang
diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain
5. Perusahaan Multinasional (PMN)
Adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini
biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik
atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor
pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global. Perusahaan multinasional
yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat
memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka
yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat
berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
a.
Jenis-Jenis Perusahaan Multinasional
Banyak contoh perusahaan multinasional misalnya saja Coca Cola ,
Colgate , Johnson & Johnson , IBM , General Electric , Mitzubishi Electric
, Toyota , Philips dari negeri Belanda , Nestle dari Switzerland , Unilever
dari Belanda dan lnggris , Bayer dati Jerman , Basf juga dari Jerman, Ciba dari
Switzerland dan sebagainya.
Sumber :- www.google.com
BAB XIII TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Tanggung
Jawab Sosial Suatu Bisnis
1. Benturan
dengan Kepentingan Masyarakat
Proses
produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan antara masyarakat dengan
perusahaan. Benturan ini terjadi kerap kali karena perusahaan menimbulkan
polusi.
·
Klasifikasi Aspek
Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
di tuntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya
etika bisnis:
a. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat.
b. Dorongan dari
dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa,
dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.
2. Dorongan
Tanggung Jawab Sosial
Klasifikasi
masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah
bisnis sebagai berikut:
a.
Penerapan Manajemen
Orientasi Kemanusiaa
Kegiatan
intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik,
dan otoriter.
Manfaat
Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
1. Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat
membaikny semangat dan produktivitas kerja.
2. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut
memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
3. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan
kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
4. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh
terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
5. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan
modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
b. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi
yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya
banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
c. Penghematan energy
Pengurasan
secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran
bahw sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong
dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
d. Partisipasi pembangunan bangsa
Kesadaran
masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena
dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah
pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
e. Gerakan
Konsumerisme
Awal
perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan
Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek.
Tujuan
dari gerakan konsumerisasi:
1. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangna
bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
2. Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang
realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
3. Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wkil
konsumen dengan produsen
4. Pelayanan purna jual yang lebih baik.
5. Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih
menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.
3. Etika
Bisnis
Merupakan
penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari
dalam peruasahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis
disebut etika pergaulan bisnis.
Hubungan
antara bisnis dengan langganan/konsumen merupakan
pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
1.
Hubungan dengan karyawan
Bentuk
hubungan ini meliputi penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi,
transfer, demosi maupun pemberhentian (termination).
2.
Hubungan antar bisnis
Merupakan
hubungan yang terjadi di antara perusahaan.
3.
Hubungan dengan investor
Pemberian
informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk
hubungan ini.
4.
Hubungan dengan
lembaga-lembaga keuangan
Hubungan
dengan lembaga keuangan, terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan hubungan
yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.
4. Bentuk-bentuk
Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Penjabaran
dari kepedulian sosial suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial
bisnis.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah:
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah:
1.
Pelaksanaan Hubungan
Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan
Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan
pengusaha dengan karyawannya dan di tuangkan dalam buku.
2.
Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
Penanganan
limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga
lingkungan.
3.
Penerapan Prinsip
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan
pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi
menjaga keselamatan.
4.
Perkebunan Inti Rakyat
(PIR)
Sistem
perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik
masyarakat.
5.
Sistem Bapak Angkat –
Anak Angkat
Sistem
ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai
mitra kerja yang harus mereka bina.
BAB XII TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
1. Keuangan Perusahaan
Perusahaan Keuangan merupakan lembaga yang
menyalurkan dana kepada mereka yang kekurangan dana. Adapun jenis-jenis
perusahaan keuangan adalah sebagai berikut:
·
Bank
Komersial (Commercial Banks): Lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa
pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
·
Thrifts:
Lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings banks dan credit
unions.
·
Perusahaan
asuransi: Lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan dari
even/kejadian yang buruk.
·
Perusahaan
sekuritas dan bank investasi: Lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan
terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli
surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
·
Perusahaan
Pembiayaan (Finance companies): Lembaga penghubung keuangan yang memberi
pinjaman kepada individu dan bisnis.
·
Reksa
dana (Mutual Funds): Lembaga keuangan yang menawarkan rencana simpanan dimana
dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka
sebelum diambil selama tahun penisun mereka.
2. Estimasi penjualan
Peramalan penjualan yaitu merupakan ramalan unit
dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan
apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak
manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila
perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan
mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Estimasi produksi
Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang
disesuaikan terhadap perubahan persediaan
4. Estimasi harga pokok penjualan
Ringkasan dari anggaran produksi dengan
memperhatikan tingkat persediaan akhir. Data yang diperlukan :
1. Data yang telah dihitung dalam anggaran
produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga
langsung
2. Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam
anggaran yang lain
5. Estimasi laba rugi
Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu
laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh
oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang
dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham
yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu
periode tertentu.
6. Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
pemakaian bahan langsung adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang
produksi.
7. Upah Langsung
Upah yang diberikan secara langsung kepada
pekerja.
8. Estimasi Bahan Fabrikase
Merupakan estimasi yang menjelaskan tentang
beban pabrikase.
9. Estimasi Beban Penjualan
adalah beban si penjual karena terdapat beberapa
faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.
10. Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari
kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya
administrasi di sektor pekerjaan sementara.
11. Estimasi Kas
Estimasi Kas adalah laporan keuangan yang
menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya
kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah
perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan
memeproleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat dismpulkan estimasi
kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.
Langganan:
Postingan (Atom)