SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA
AMERIKA, JEPANG, CINA, INDIA, MEKSIKO
1. Sistem Akuntansi Keuangan
1)
Perancis
Perancis
merupakan pendukung utama dalam penyeragaman akuntansi nasional di dunia.
Kementrian Ekonomi Nasional Perancis menyetujui Plan Comptable General (Undang-Undang Akuntansi Nasional) yang
resmi diterapkan pada bulan September 1947. Plan
Comptable General berisi :
-
Tujuan dan prinsip akuntansi serta
pelaporan keuangan
-
Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas
pemegang saham, pendapatan dan beban
-
Aturan pengakuan dan penilaian
-
Daftar akun standar, ketentuan mengenai
penggunaannya dan ketentuan tata buku lainnya
-
Contoh laporan keuangan dan aturan
penyajiannya
2)
Meksiko
Standar
akuntansi di meksiko dikelurkan oleh Council
For Research and Development of Financial Informations Standards (CINIF)
tahun 2001 yang bertanggungjawab menerbitkan standar akuntansi yang sesuai
dengan IFRS. Profesi akuntansi di Meksiko berada dalam naungan Mexican Institude of Public Accountants yang
bertugas mengeluarkan standarisasi proses audit melalui Auditing Standards and Procedure Commision. Standar akuntansi
tersebut memberikan informasi yang dibutuhkan kreditor dan otoritas pajak.
Secara historis, akuntansi Meksiko dipengaruhi U.S GAAP dan GAAS disebabkan
kebutuhan Meksiko terhadap penanaman modal Amerika. Namun, standar U.S GAAP
tidak memenuhi kebutuhan Meksiko maka standar yang digunakan mengacu pada IFRS.
Laporan keuangan di Meksiko terdiri dari: neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas pemegang saham, laporan perubahan posisi keuangan dan catatan.
3)
India
Dua sumber utama dari akuntansi di
india adalah lembaga hukum dan profesi akuntansi. Hukum di India tersebut
berasal dari Inggris sehingga standar akuntansi India berfokus kepada kebutuhan
informasi untuk investor. The Institude
of Chartered Accountans of India didirkan pada tahun 1949 sebagai
organisasi nasional untuk akuntan di India dan Accounting Standard Boards (ASB)
sebagai lembaga yang memfokuskan standar akuntansi, yang berisi: a) aturan izin
profesi akuntansi, b) bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi
dan proses audit dan dengan laporan keuangan yang terdiri dari: laporan neraca
2 tahun, laporan laba rugi, laporan arus kas, kebijakan akuntansi dan catatan.
ICAI anggota International Federation of
Accountants (IFAC) menggunakan dan mempromosikan IFRS untuk mencapai
keselarasan standar internasional.
4)
Jepang
Akuntansi di Jepang memberikan preferensi
kepada
informasi yang dibutuhkan oleh kreditor dan petugas pajak.
Pemerintahan
memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem akuntansi di Jepang dalam segala
aspek. Sedangkan profesi akuntansi di Jepang relative kecil dan kurang
memberikan pengaruh dalam proses penyusunan standar akuntansi. Sumber utama akuntansi di jepang berdasarkan pada 3 lembaga hukum: a)
undang-undang perusahaan (company low)
yang diatur oleh Ministry of Justice
(MOJ), b) undang-undang pertukaran dan sekuritas (secutities and exchange law), dan undang-undang pajak penghasilan
perusahaan (corporate income tax law)
yang berdasarkan undang-undang perusahaan, akan tetapi jika hukum tidak
menjelaskan mengenai perlakuan pembukuan, salah satu poin hukum perpajakan akan
diakui. Japanese Institude of Certified Public Accountants (JICPA)
memberikan panduan dalam pelaksanaan audit. Laporan keuangan terdiri dari:
neraca, laporan laba rugi, laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham dan
laporan bisnis.
5)
Malaysia
Sumber utama akuntansi di Malaysia
berasal dari Inggris. Sistem akuntansi bertujuan untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan investor. Pada tahun 1967 dibentuk the Malaysian Institute of Accountant (MIA) sebagai otoritas yang
meregulasi profesi akuntansi. Selain itu, tahun 1997, Malaysia
merestrukturisasi sistem akuntansinya dengan membentuk Financial Reporting Foundation (FRF) dan Malaysian Accounting Standards Boards (MASB) yang menetapkan
standar akuntansi di Malaysia. MASB adalah pendukung penyelarasan
standar akuntansi internasional dan
telah mengadopsi 26 dari 32 standar IFRS selama 2003-2004.
6)
China
Pemerintahan
China berpengaruh besar dalam bidang akuntansi dan auditing. Pada tahun 1949,
akuntansi model Uni-Soviet membawa uniformity
dan sentralisasi kontrol untuk tujuan perencanan nasional. Selanjutnya, pada
tahun 1978, kebijakan open door China
memodifikasi sistem akuntansinya. Perubahan sistem akuntansi bertujuan untuk
menyediakan informasi bagi pemerintah menjadi penyedia informasi untuk pengguna
yang lebih luas termasuk investor, kreditor dan manajemen perusahaan.
Undang-undang akuntansi RRC yan pertama diadopsi tahun 1985 yaitu menteri
keuangan memiliki kewenangan menerbitkan standar akuntansi. Pada tahun 1992,
standar akuntansi dasar untuk perusahaan dan kerangka konseptual akuntansi
China dikeluarkan.
7)
Indonesia
Sebelum
Indonesia mengalami kemerdekaan, sistem akuntansi di Indonesia menganut sistem
akuntansi Belanda karena saat itu Indonesia menjadi koloni Belanda. Ketika
Indonesia merdeka, standar akuntansi di Indonesia mengacu pada standar Amerika.
Pada tahun 1959, Negara Indonesia membentuk Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
sebagai organisasi akuntan di Indonesia, dimana IAI mengadopsi prinsip dan
standar akuntansi U.S GAAP. Tahun 1974, IAI membentuk Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) untuk menyusun standar akuntansi dengan IFRS. Sistem akuntansi
di Indonesia berfokus pada informasi yang dibutuhkan investor.
8)
Amerika
Sistem akuntansi
di Amerika memfokuskan terhadap perusahaan besar dan kepentingan dari para
investor. Pasar sekuritas mempunyai pengaruh yang dominan terhadap reguasi
akuntansi di Amerika. Akuntansi di Amerika diatur oleh Badan Sektor Swasta
(Badan Akuntansi Keuangan/FASB). Standarisasi Amerika adalah agensi
kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs (Securities
and Exchange Commision-SEC). SEC memiliki kewenangan penuh dalam menjelaskan standar
akuntansi dan laporan pada perusahaan publik. Hal ini bekerja dengan FASB dan
bersifat menekan apabila ada pegerakan terlalu lambat atau menyimpang. PCAOB
yaitu sebuah organisasi non-profit yang diawasi langsung oleh SEC, dimana PCAOB
berwenang untuk mengeluarkan regulasi audit dan auditor perusahaan publik.
Referensi:
1. MOMENTUM
PENERAPAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNATIONAL. SODIKIN MANAF. Dharma
Ekonomi. STIE Dharmaputra
2. STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KEPATUHAN ADOPSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD
(IFRS) DI 12 NEGARA. DEVI KHARISMA DEWANTI. UNIVERSITAS DIPONEGORO.
3. Buku
Akuntansi Keuangan Menengah. Hery, SE., M.Si. Tahun 2013.
4. Buku
Teori Akuntansi. Sofyan Syafri Harahap. Edisi Revisi 2011. Tahun 2015.
5. PERKEMBANGAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DI INDONESIA. FERRY DANU PRASETYA. JURNAL ILMIAH
MAHASISWA AKUNTANSI – VOL. 1, NO. 4, JULI 2012
Tulisan
Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill
Akuntansi Internasional
Nama : S. Sepriani
Dosen
Matkul : Jessica B., SE., MMSi
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar