PERBANDINGAN
AKUNTANSI EROPA, AMERIKA DAN ASIA
1.
Buat
Analisa Perbandingan/Komparatif Akuntansi Eropa, Amerika dan Asia
Setiap Negara mempunyai aturan akuntansi
(standar) yang berbeda-beda. Perbedaan akuntansi tiap Negara akan menyulitkan
bagi para pengguna laporan keuangan terutama bagi para analis, auditor,
investor dan kreditor yang lingkup kerjanya melewati batas Negara. Agar
pemahaman laporan keuangan menjadi lebih mudah, maka perlu ditetapkannya suatu
aturan atau standar yang seragam. IFRS
atau International Financial Reporting
Standards and Practices merupakan standar akuntansi internasional yang
disusun oleh IASB (International
Accounting Standard Board). IASB dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi
Keuangan (IASC/International Accounting
Standards Committee). IASC merupakan lembaga independen untuk menyusun
standar akuntansi yang dikenal dengan Standar Akuntansi Internasional (IAS/International Accounting Standards).
Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar
akuntansi global yang berkualitas tinggi, namun dapat dipahami dan dapat diperbandingkan. Di dunia internasional, IFRS telah
diadopsi oleh banyak Negara, termasuk Negara-negara di Uni Eropa, Amerika dan
Asia.
Sistem akuntansi di Amerika sanagt mirip
dengan di Inggris, salah satunya bahasa dan sistem hukum di Amerika berasal
dari Inggris. Meskipun demikian Amerika lebih banyak mengadaptasikan
dibandingkan dengan menerima tradisi akuntansi Inggris. Di Amerika menyukai
regulasi akuntansi yang mendetail. Praktik akuntansi keuangan di Amerika
menekanan pada segmentasi dan spersialisasi. Dalam penyusunan standar akuntansi
keuangna Amerika sangat berpegang pada kerangka teoritis konseptual yang
ditetapkan FASB sebagai berikut: a) tujuan pelaporan keuangan oleh perusahaan
yang bertujuan mencari laba yang diterbitkan November 1978 b) karakteristik
kualitatif informasi akuntansi yang diterbitkan Mei 1980 kemudian direvisi
dengan Statement No. 6 Desember 1980 c) tujuan pelaporan keuangan organisasi
nonprofit diterbitkan Desember 1980 d) pengakuan dan pengukuran dalam laporan
keuangan perusahaan bisnis diterbitkan Desember 1984 e) elemen-elemen laporan
keuangan yang diterbitkan pada desember 1985. FASB mempunyai tujuh anggota full
time yaitu tiga orang berasal dari praktisi akuntansi professional (CPA), dua
orang anggota dari industry dan masing-masing satu dari akademi dan pemerintah.
Pada tahun
2005, Peraturan Eropa 1606/2002 telah mengamanatkan
adopsi IAS / IFRS di semua negara anggota Uni Eropa. Kewajiban untuk menggunakan IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek (listed companies) merupakan salah satu
perubahan paling signifikan dalam sejarah regulasi akuntansi. Regulator
berharap bahwa penggunaan IFRS dapat meningkatkan: a) Komparabilitas laporan keuangan, b) Meningkatkan
transparansi perusahaan dan kualitas pelaporan keuangan sehingga menguntungkan
investor. Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan
semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk
mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan merek yang dimulai pada tahun
2005. Laporan keuangan IFRS terdiri
atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan
ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan
penjelasan.
Penerapan
akuntansi di Asia salah satunya adalah Negara Indonesia.
Praktik
akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar
tahun 1642. Belanda merupakan organisasi komersial utama yang memainkan peranan
penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini. Orang Indonesia
pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat
sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September
1929. Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun
1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada pertengahan tahun
1980-an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi
ekonomi dan akuntansi yang berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih
kompetitif dan lebih berorientasi pada pasar. Dalam perkembangan selanjutnya,
terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam
rangka konvergensi dengan International Financial Reporting Standards (IFRS).
Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam Standar Akuntansi
Domestik bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat
kredibilitas tinggi, persyaratan akan item–item pengungkapan akan semakin
tinggi, sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula, manajemen akan
memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan
keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih relevan dan akurat, dan
laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi
yang valid untuk aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban perusahaan.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah
organisasi profesi akuntan yang juga merupakan badan yang menyusun standar
akuntansi keuangan di Indonesia. Organisasi profesi ini terus berusaha
menaggapi perkembangan akuntansi keuangan yang terjadi baik tingkat nasional,
regional maupun global, khususnya yang memperngaruhi dunia usaha dan profesi
akuntansi sendiri. Pengembangan standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI
pada tahun 1957 hingga kini pengembangan standar akuntansi ini dilakukan secara
terus-menerus, pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan-bahan dan
Struktur GAAP dan GAAS. Kemudian pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip
Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan.
2.
Standar
dan Praktek Akuntansi
Standar akuntansi yang disusun dan
ditetapkan oleh badan profesi yang berwenang tidak akan berguna tanpa
penerimaan secara luas dan juga tnpa adanya kesediaan dari para penggunaanya
untuk mengaplikasikannya dalam pelaporan keuangan. Proses penetapan suatu
standar akuntansi berbeda-beda dalam berbagai Negara. Untuk Amerika Serikat dan
Inggris, dimana kedua Negara ini memiliki kesamaan dalam: 1) tradisi hukum, 2)
paham kapitalisme, 3) berpendidikan tinggi, 4) angkata kerja professional, 5)
perusahaan-perusahaan besar yang mendapatkan pendanaan dari pasar saham dan 6)
adanya kepercayaan atas tanggungjawab manajemen untuk melaporkan transparansi
dan akuntabilitas mereka kepada pemilik. Pada Negara-negara ini, profesi
akuntan independen mempunyai pengendalian yang luas atas standar-standar
akuntansi dan berlaku prinsip full
disclosure & transparency sebagai kebutuhan sentral dari pelaporan
keuangan. Hasilnya para investor dan kreditor dapat mengerti secara utuh
mengenai sifat dari pelaporan operasional dan keuangan perusahaan.
Sebagian besar apa yang terjadi dalam
akuntansi di Inggris di mandatkan oleh hukum. Ada 2 sumber utama standar
akuntansi keuangan di Inggris, yaitu hukum perusahaan dan badan profesi
akuntansi. Hukum perusahaan di Inggris memuat persoalan-persoalan akuntansi
dimana hukum ini juga mewajibkan bahwa semua perusahaan terbatas (perseroan)
harus menjalani audit independen tahunan. Perusahaan-perusahaan yang didirikan
di United Kingdom (UK) diatur oleh undang-undang yang bernama Companies Act.
Badan-badan akuntansi utama di UK adalah: 1) The Institute of Chartered
Accountans in England & Wales, 2) The Institute of Chartered Accountants of
Ireland, 3) The Institute of Chartered Accountants of Scotlands, 4) The
Association of Certified Chartered Accountants (ACCA), 5) The Institute of of Cost & Management Accountants dan 6)
The Chartered Institute of Public Finance & Accountancy. Konsep dan praktik
akuntansi di Inggris telah memengaruhi akuntansi secara global, terutama
terhadap Negara-negara bekas jajahan Inggris, misalnya akuntansi di Australia,
Canada serta Negara persemakmuran lainnya seperti Kenya, India, Hongkong,
Selandia Baru, Singapura dan Afrika Selatan. Memang tidak mutlak persis sama
tetapi cukup banyak pengaruhnya terhadap sistem akuntansi di Negara yang
bersangkutan. Ada lima prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam
perundang-undangannya, yaitu: matching concept, economic entity concept, concervatism,
consistency dan going concern.
Sedangkan di Amerika Serikat, pembuatan
kebijakan akuntansi berlaku sistem a shared power. Setengah kekuasaan berada di
tangan sektor publik (misalnya: securities, exchange commission dan internal
revenue services) dan setengah kekuasaan lagi berada di tangan sektor swasta
yang diwakili oleh FSAB sebagai penyususn standar independen, organisasi
professional seperti AICPA, institute of management accountants dan American accounting
association, serta pasar modal, asosiasi bankir, dan grup-grup bisnis. Di AS
tidak ada persyaratan hukum yang mewajibkan publikasi laporan keuangan periodik
yang telah diaudit, kecuali ketentuan dari lembaga regulator (misalnya SEC).
Dalam penyusunan standar akuntansi keuangan di AS sangat berperang pada
kerangka teoritis konseptual yang ditetapkan oleh FASB.
Referensi:
1. Buku
Akuntansi Keuangan Menengah. Hery, SE., M.Si. Tahun 2013.
2. Buku
Teori Akuntansi. Sofyan Syafri Harahap. Edisi Revisi 2011. Tahun 2015.
3. PERKEMBANGAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DI INDONESIA. FERRY DANU PRASETYA. JURNAL ILMIAH
MAHASISWA AKUNTANSI – VOL. 1, NO. 4, JULI 2012
Tulisan
Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill
Akuntansi Internasional
Nama : S. Sepriani
Dosen
Matkul : Jessica B., SE., MMSi
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar