STANDAR
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN SERTA PENERAPAN IFRS
1.
IFRS
IFRS atau International Financial Reporting Standards and Practices merupakan
standar akuntansi internasional yang disusun oleh IASB (International Accounting Standard Board). IASB dahulu bernama
Komisi Standar Akuntansi Keuangan (IASC/International
Accounting Standards Committee). IASC merupakan lembaga independen untuk
menyusun standar akuntansi yang dikenal dengan Standar Akuntansi Internasional
(IAS/International Accounting Standards).
Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar
akuntansi global yang berkualitas tinggi, namun dapat dipahami dan dapat
diperbandingkan. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan
para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis lintas negara. Untuk
itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua negara
untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Di dunia internasional, IFRS telah
diadopsi oleh banyak Negara, termasuk Negara-negara Uni Eropa, Amerika dan
Asia.
a. Asia
– Indonesia
Pada tahun 2008, Indonesia melakukan
adopsi IFRS secara bertahap pada SAK. Sehingga, laporan keuangan yang dulu
berkiblat pada US GAAP yang lebih berbasis aturan (rule based) kini menuju pada basis prinsip (principal based) .International Financial Reporting Standar (IFRS)
merupakan pedoman penyusunan laporan keuangan yang diterima secara global,
sedangkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman
standar akuntan di Indonesia untuk membuat laporan keuangan. Indonesia sebagai
bagian dari pertumbuhan ekonomi dunia telah merespon perubahan-perubahan sistem
pelaporan keuangan terkini dengan melakukan konvergensi IFRS ke dalam PSAK.
Indonesia memutuskan untuk berkiblat pada Standar Pelaporan Keuangan
Internasional atau IFRS. Konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung
agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal. Pengakuan maksimal ini didapat
dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. Jurang
pemisah terdalam PSAK dengan IFRS telah teratasi yaitu dengan diperbolehkannya
penggunaan nilai wajar (fair value)
dalam PSAK. Dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari
meningkatnya kredibilitas pasar modal Indonesia di mata investor global, meluasnya
pasar investasi lintas batas negara dan meningkatkan efisiensi alokasi modal.
b. Eropa
Di Eropa, IFRS telah digunakan pada
beberapa laporan keuangan perusahaan di Italia dan Swiss, dan digunakan sebagai
panutan untuk standar akuntansi nasional pada beberapa negara seperti Malaysia
yang telah menggunakan IFRS sebagai masukan bagi peraturan nasional mereka. Pada tahun 2005, Peraturan Eropa 1606/2002 telah mengamanatkan adopsi IAS/IFRS di semua negara
anggota Uni Eropa. Kewajiban
untuk menggunakan IFRS bagi perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di bursa efek
(listed companies) merupakan salah satu perubahan paling signifikan
dalam sejarah regulasi akuntansi. Regulator berharap bahwa penggunaan IFRS
dapat meningkatkan: a) Komparabilitas laporan keuangan b) Meningkatkan
transparansi perusahaan dan kualitas pelaporan keuangan sehingga menguntungkan
investor. Adopsi IAS / IFRS di Uni Eropa merupakan hal yang
wajib dan melibatkan berbagai negara dengan
akuntansi yang berbeda standar.
c. Amerika
International Financial Reporting
Standards (IFRS) merupakan kumpulan dari standar akuntansi yang dikembangkan
oleh International Accounting Standard Board (IASB) yang menjadi standar global
untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik yang terdiri dari 15
anggota meliputi sembilan negara, termasuk Amerika Serikat. Pada tanggal 27
Agustus 2008, SEC mengusulkan “Road Map” di mana diberikan tenggang waktu untuk
perusahaan-perusahaan AS untuk mengadopsi IFRS. Dimulai dengan laporan tahunan
mereka untuk 2009, perusahaan publik tersebar AS mungkin beralih dari US GAAP
ke IFRS, diikuti oleh gelombang perusahaan lain 2016, batas akhir untuk adopsi
IFRS bahkan oleh perusahaan terkecil. Sistem akuntansi di Amerika memfokuskan
terhadap perusahaan besar dan kepentingan dari para investor. Pasar sekuritas
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap reguasi akuntansi di Amerika.
Akuntansi di Amerika diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badan Akuntansi
Keuangan/FASB). Standarisasi Amerika adalah agensi kepemerintahan Komisi
Keamanan dan Kurs (Securities and
Exchange Commision-SEC). SEC
memiliki kewenangan penuh dalam menjelaskan standar akuntansi dan laporan pada
perusahaan publik. Hal ini bekerja dengan FASB dan bersifat menekan apabila ada
pegerakan terlalu lambat atau menyimpang. PCAOB yaitu sebuah organisasi
non-profit yang diawasi langsung oleh SEC, dimana PCAOB berwenang untuk
mengeluarkan regulasi audit dan auditor perusahaan publik.
2.
Standar
Pelaporan dan Pengungkapan
Dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan, kerangka kerja (framework)
merupakan prinsip dasar dari IFRS. Kerangka dasar IFRS dimulai dengan asumsi
dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Ada 2 asumsi dasar yang
digunakan dalam IFRS, yaitu: (1) Accrual
basis adalah asumsi bahwa efek dari semua transaksi dan kejadian diakui
apabila sudah terjadi/direalisasikan, bukan pada saat kas diperoleh atau
dibayarkan; (2) Going concern adalah
asumsi bahwa suatu usaha dijalankan untuk periode jangka panjang. Setelah
asumsi dasar selanjutnya adalah karakteristik kualitatif dari suatu laporan
keuangan yang meliputi understandability,
reliability, comparability, relevance,
constraints on relevant and reliable
information, dan true and fair
view/fair presentation.
Laporan keuangan menurut IFRS terdiri
dari: (1) Laporan posisi keuangan (a
statement of financial position), (2) Laporan pendapatan komprehensif (a comprehensive income statement), (3)
Laporan perubahan ekuitas atau laporan pengakuan pendapatan atau beban (either a statement of changes in equity
(SOCE) or a statement of recognised
income or expense ("SORIE")), (4) Laporan arus kas (a cash flow statement or statement of cash
flows), dan (5) Catatan, termasuk ringkasan kebijakan akuntansi yang
penting (notes, including a summary of
the significant accounting policies).
Suatu perusahan yang menyiapkan
akun-akun IFRS untuk pertama kali harus mengaplikasikan IFRS secara penuh untuk
tahun berjalan dan periode komparatifnya, meskipun terdapat pengecualian
transisi. Pada tanggal 6 September 2007, IASB mengeluarkan revisi mengenai
penyajian laporan keuangan. Perubahan mendasar dari versi sebelumnya yang
menuntut suatu perusahaan harus (1) Menyajikan semua perubahan bukan pemilik (non-owner) dalam ekuitas yang adalah
laba komprehensif (comprehensive income),
baik dalam satu statement of
comprehensive income atau dalam 2 statements
(a separate income statement and a
statement of comprehensive income). Komponen-komponen dari comprehensive income tidak boleh
disajikan dalam the statement of changes
in equity, (2) Menyajikan statement
of financial position (balance sheet)
pada saat awal periode komparatif dalam satu set financial statements sewaktu perusahaan mengaplikasikannya
dalam akuntansi, (3) 'balance sheet'
akan menjadi 'statement of financial
position', (3) 'income statement'
akan menjadi 'statement of comprehensive
income', dan (4) 'cash flow
statement' akan menjadi 'statement of
cash flows'. Revisi berlaku efektif untuk periode tahun dimulai atau
sesudah 1 Januari 2009. Adopsi lebih awal diijinkan.
Referensi:
1. KONVERGENSI
STANDAR LAPORAN KEUANGAN KE STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL, APA DAN
BAGAIMANA Heri Sukendar, W. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Bina Nusantara, Journal The WINNERS, Vol. 10 No. 1, Maret 2009:
10-21
2. Standarisasi,
Harmonisasi dan Konvergensi IFRS. Natalia Titiek Wiyani, S.Pd
3. ANALISIS
PERBEDAAN KUALITAS AKUNTANSI SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI IFRS Ursula
Claudya Pratiwi Budiharta Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44, Yogyakarta
4. KONSEP
KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA Anis Rachma Utary Universitas 17 Agustus a945
Samarinda Jurnal Ilmiah
5. PERSEPSI
MAHASISWA S1 AKUNTANSI TERHADAP KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING
STANDARDS (IFRS) Siti Choirul Hidayah Universitas Negeri Surabaya
Tulisan
Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill
Akuntansi Internasional
Nama : S. Sepriani
Dosen
Matkul : Jessica B., SE., MMSi
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI