MENULIS LAPORAN ILMIAH
A.
Pengertian
Laporan Ilmiah
Sebelum
kita menjelaskan pengertian laporan
ilmiah, kita jelaskan terlebih dahulu pengertian dari laporan.
Laporan
ialah suatu penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari
seseorang kepada orang lain. Laporan dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk
tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.
Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil
penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis
karangan ilmiah.
Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan
ilmiah yang disusun melalui tahapan berdasarkan data setelah penulis melakukan
percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah. dan menggunakan
metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan.
B.
Macam-macam
Laporan
1) Laporan
Pengamatan (Observasi)
Adalah aktivitas yang
dilakukan seseorang, yang menghasilkan sebuah tulisan yang berisi hasil
pengamatan terhadap suatu objek berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya. Contoh : Pengamatan yang dilakukan seseorang terhadap
lingkungan ditempat tinggalnya.
2) Laporan
Penelitian (Eksperimen)
Adalah aktifitas yang
dilakukan seseorang yang menghasilkan sebuah tulisan yang berisi hasil
penelitian terhadap suatu objek berdasarkan penelitian (ekperimen) yang
dilakukan. Contoh : Seorang ilmuwan yang melakukan ekperimen terhadap beberapa jenis
obat untuk melihat hasil apakah obat tersebut dapat dikonsumsi oleh masyarakat
banyak.
·
Jenis-jenis Laporan Hasil Penelitian
a. Laporan
lengkap
b. Catatan
penelitian pendek untuk publikasi jurnal akademik
c. Monografi
atau working paper dimana yang diutamakan adalah pengutaraan interpretasi
sementara
d. Makalah
atau artikel jurnal akademik
e. Makalah
atau artikel utnuk press release untuk menarik perhatian membaca secara lengkap
dan
f. Buku
di mana pengorganisasinya disesuaikan dengan format buku
3) Laporan
Perjalanan
Adalah laporan yang
berisi kegiatan seseorang dalam melakukan perjalanan berdasarkan pengamatan,
pengalaman dan observasi langsung pada tempat yang dikunjungi. Contoh : Laporan
yang dibuat berdasarkan perjalanan seseorang ketempat-tempat bersejarah di
Indonesia.
4) Laporan
Wawancara
Adalah laporan yang
dihasilkan oleh seseorang dengan melakukan tanya jawab antara dua pihak yaitu seseorang
tersebut sebagai pewawancara dan narasumber sebagai orang yang memberikan
jawaban atas pertanyaan pewawancara. Contoh : Pewawancara melakukan wawancara
kepada calon presiden RI untuk mengetahui apakah visi dan misi untuk Negara
Indonesia kedepannya.
·
Jenis-jenis wawancara
a.
Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang
dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa
tampa pertanyaan panduan.
b.
Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara
dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat
terlebih dahulu.
c.
Wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal
ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah
disiapkan atau dibakukan.
5) Laporan Rekomendasi
Laporan
yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap
sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan
tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat
cara menaikkan efisiensinya.
6) Laporan Kemajuan
Laporan
yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana
usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
C.
Ciri-ciri
Laporan
1) Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Adakalanya
laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan
kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
2)
Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah. Berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul,
surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering
juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan
nomor-nomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam
surat-menyurat formal.
3)
Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika
ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti
spesifik. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau
prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau
bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari
bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4)
Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya
tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu
agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam
laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau
susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5)
Judul, subjudul, dan
sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam
Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang
hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang
disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
D.
Persyaratan
Bagi Pembuat Laporan
1) Laporan
yang dihasilkan berdasarkan hasil penelitian
2) Pembahasan
laporan yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/fakta
3)
Tulisan
harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
4)
Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan
Istilah (PUPI)
5)
Tulisan
disusun dengan metode tertentu dan menurut sistem tertentu
6)
Bahasanya
harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak
terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar