KREATIVITAS DALAM MANAJEMEN
Manajemen,
ketika berbicara manajemen banyak hal yang terbesit dalam fikiran kita. Tapi
pada dasarnya kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yakni
menagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Kata manajemen
mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti
“mengendalikan”. Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris
menjadi menagement yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”.
Namun
pada saat ini saya akan membahas dengan tema “Kreativitas dalam Manajemen”. Dalam
setiap segi kepemimpinan pasti tidak lepas dari strategi manajemen yang baik, setiap
strategi manajemen tidak hanya menggunakan teori dan ilmu-ilmu yang dipelajari
diberbagai universitas. Manajemen menggunakan kreativitas tidak kalah hebatnya
dengan ilmu manajemen yang dipelajari di perguruan tinggi. Kreativitas dalam
manajemen lebih ditujukan dalam penguasaan otak kanan. Pahamilah
sungguh-sungguh, kesuksesan itu lebih dari 80% ditentukan oleh otak kanan,
lantaran tak terpisahnya antara otak kanan
dengan EQ dan SQ, sedangkan otak kiri, disinilah IQ berpusat. Pada dasarnya
manajemen sendiri sangat berkaitan dengan otak kanan, terutama manajemen
pemasaran,. Saya menemukan kaitan antara kutipan “mulailah dengan yang kanan”
dengan pengembangan produk baru (New Product Development). Menurut Booz, allen
dan Hamilton, proses pengembangan produk baru terdiri dari 6 tahap. Setelah
saya amati, ternyata tahap paling awal sangat bertumpu pada otak kanan, yaitu
penghasilan ide, karena ide dari yang biasa saja sampai ide yang luar biasa
akan tercipta dari otak kanan. Tahap-tahap selanjutnya barulah bertumpu pada
otak kiri,. Pada tingkat pemasaran secara nyata, segala macam produk pun harus
dibungkus atau di balut dengan pemikiran dari otak kanan agar bisa menaikan
harga jual. Coba lihat tiga level produk : - Core Benefit, - Tangible Product,
-Augmented Product.
Core
benefit sendiri adalah manfaat inti suatu produk, tangible product adalah
produk nyata dari produk itu sendiri. Sedangkan augmented product adalah produk
tambahan atau bisa juga seperti design dan dekorasi. Zaman sekarang, dunia
pemasaran sibuk bermain di tangible product dan augmented product. Bukan lagi
di core benefit, dan jika 3 macam tipe ini di teliti lagi ternyata core benefit
itu lebih terdominasi oleh otak kiri dan tangible product serta augmented
product itu bersifat kanan. Maka dari itu core benefit harus dibalut dengan
tangible product dan augmented product. Kita tidak bisa memungkiri bahwa otak
kanan lah yang lebih berperan sangat penting dalam suatu manajemen, karena otak
kanan adalah otak kreativitas, ketika kata manajemen dipertemukan dengan kata
kreativitas yang akan menjadi sebuah kalimat “kreativitas manajemen” maka akan
lahir sebuah ide-ide manajemen yang sangat hebat dan tanpa batas. Mengapa saya
katakan seperti itu, karena menurut saya, semua teori-teori manajemen yang
dipelajari di universitas itu hampir semuanya sama dan selalu mendominasi otak
kiri. Sedangkan kreativitas manajemen yang bersifat menggunakan otak kanan itu
harus lahir dari diri sendiri dengan cara terus membangun dan memaksimalkan
fungsi otak kanan. Pada kenyataannya, kreativitas manajemen menggunakan otak
kanan tak akan dibahas dalam teori manajemen di universitas.
Relationship
between Marketing Phenomena & Left-Brained & Right-Brained
Orientation
|
||
|
Left-Brained Orientation
|
Right-Brained Orientation
|
Strategic Formulation
|
Strategy and tactic
|
Vision and mission
|
New Product
|
Ide screening
|
Idea generation
|
Development
|
Business analysis
|
|
|
Product testing
|
|
|
Test marketing
|
|
Innovation Adoption
|
Early adopter
|
Innovator
|
|
Early majority
|
|
|
Late majority
|
|
|
Laggard
|
|
Product Levels
|
Core benefit
|
Tangible product
|
|
|
Augmented product
|
Differentiation Strategy
|
Content
|
Context
|
Branding Strategy
|
Brand contraction
|
Brand extension
|
Product Quality
|
Actual quality
|
Perceived quality
|
Need Hierarchy
|
Lower levels
|
Upper levels
|
Need Reference
|
Self-needs
|
Market needs
|
Sebenarnya,
yang biasa anda sebut-sebut sebagai “otak” itu adalah otak kiri. Inilah otak
kognitif, otak yang berfikir, otak yang yang erat kaitannya dengan IQ, dan otak
yang menentukan 20% kesuksesan.
Sebenarnya
yang biasa anda sebut-sebut dengan hati itu adalah otak kanan. Inilah otak afektif
otak yang merasa, otak yang erat kaitannya dengan EQ dan otak yang sangat
menentukan kesuksesan hingga 80%.
Segala
sesuatu itu sebenarnya dari otak, bukanlah hati atau jantung yang merasakan
senang, inspired, antusias, sedih, marah, sakit hati, terkejut, serta perasaan
lainnya. Jika merasa terkejut atau panik, maka otak akan memerintahkan jantung
untuk berdebar lebih kencang dan yang paling menarik bahwa setiap jenis
perasaan otak memancarkan frekuensi tersendiri yang berbeda-beda. Itu hanya
pengenalan tentang otak saja, selanjutnya saya akan kembali lagi ke materi
artikel ini.
Kreativitas
dalam manajemen tidaklah sealu menemukan dan menghasilkan ide baru. Namun bisa
juga dengan memodifikasi ide yang sudah ada. Dalam manajemen pun ada istilah
ATM yaitu Amati Tiru Modifikasi, hal ini sudah lumrah dalam hal manajemen
terutama dalam manajemen pemasaran. Begitu juga dalam hal manajemen
kepemimpinan, kita bisa mengamati seorang manajer, bagaimana cara ia memimpin
bagaimana cara ia memberikan perintah kepada bawahannya. Setelah kita amati
kemudian dengan kreativitas yang kita miliki dapat kita ubah menjadi lebih baik
dengan cara kita sendiri. Yang terpenting adalah jika kita memaksimalkan fungsi
kinerja otak kanan, maka akan semakin besar kreativitas yang kita miliki.
Manajemen adalah seni mengatur, jika seni dalam mengatur ini kita padu padankan
dengan kreativitas, maka akan tercipta terobosan-terobosan yang bernilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar